Lensa Politik– Ketua Bidang Organisasi, DPP Partai Hanura, Benny Rhamdani menilai, pernyataan mantan Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua, Yan Madenas, terkait mahar politik di internal partai yang dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO) tersebut, adalah sampah dan bohong besar.
Menurutnya, bukti percakapan dirinya dengan Madenas di whatsapp (wa) maupun telepon bukanlah dari Senator Asal Sulut ini.
“Insya Allah adalah 1000% kebohongan besar dan pernyataan sampah. Yang di lklaim Yan Mandenas (wa dan telepon,red), bukanlah dari saya,” kata Brani -sapaan akrabnya-.
Ia menantang, Yan Mandenas untuk melaporkan atas apa yang dia tuduhkan, baik ke Mabes Polri maupun KPK, tdrkait mahar politik tersebut.
“Dunia ini sudah modern, institusi Polri kita peralatannya sudah canggih. Tim cybercrime bisa melacak wa itu berasal dari handphone siapa bahkan merek apa. Ini menjadi tantangan bagi saya agar bisa membuktikan, adakah uang haram yang mengalir maduk ke rekening saya,” kata Brani.
Brani membeberkan, kalau Yan Mandenas tidak mau melaporkan masalah yang digembar-gemborkan bahkan dengan gagah perkasa diyakininya sebagai sebuah kebenaran. Maka, Brani akan menawarkan diri untuk mendampingi s Yan Mandenas dalam melaporkan masalah tersebut ke Mabes Polri.
“Kalau Yan Mandenas tidak mau melaporkan masalah tersebut, maka benar bahwa apa yang dia sampai-sampaikan ke media dan publik adalah sampah dan fitnah keji. Maka dengan sendirinya, Sayalah yang akan melaporkan Yan Mandenas ke Mabes Polri dan siapapun pihak yang dengan sengaja melakukan penggiringan dan membentuk opini yang mengarah pada tercemarnya nama baik,” katanya. (udy)