BOLSEL — Setiap tahun, umat Islam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dalam istilah Islam disebut Maulid Nabi SAW.
Cara mereka dalam merayakan maulid pun berbeda-beda dan punya keunikan tersendiri. Contohnya Desa Tabilaa Kabupaten Bolsel sebagai suku Gorontalo. Memperingati Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi Walima atau yang biasa disebut dengan ‘Tolangga’.
Walima merupakan tradisi tua semasa kerajaan-kerajaan Islam ada, yang dilaksanakan turun-temurun antargenerasi. Diperkirakan, tradisi ini mulai ada sejak Gorontalo mengenal Islam, pada abad XVII. Walima merupakan tradisi lama yang hingga kini masih terpelihara dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Moha sebagai Sangadi Desa Tabilaa mengatakan, ini adalah budaya yang dilestarikan dan juga menjadi salah satu wisata religi yang tidak berada di semua Daerah.
“Perayaan ini juga adalah momentum silaturahmi antara masyarakat Desa, yang sering dilakukan setiap tahun,” ujar papa aqilla sapaan akrabnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Sahrul Polapa mengatakan, Terima kasih kepada Pemerintah Desa Tabilaa, yang telah melaksanakan perayaan Maulid Nabi ini.
Hal yang paling pnting dari Maulid Nabi, sambungnya, menurut kami adalah menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi, termasuk kepada seluruh hal-hal yan dilakukan oleh Nabi.
“Apalagi degan adanya kelompok yang membidahkan Maulid nabi ini sering meresahkan kami, Intinya bagi saya tidak perlu dalil untuk mencintai dan merayakan peringatan maulid nabi ini,” pungkas Sahrul. (Rmd/*)