Lensa.News,BOLTIM — Sebanyak 500 peserta BPJS Mandiri di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, (Boltim) berpindah jaminan kesehatan ke Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ini disampaikan Kepala Bidang Fakir Miskin, Dinas Sosial, Ni’ma Mokoagow, dimana, tahun ini 2019 ini, ada sekitar 500 warga Boltim, pindah ke KIS.
Alasannya mereka sudah tidak mampu membayar BPJS mandiri, sehingga terhenti. “Namun menjadi peserta KIS dari BPJS Mandiri, tidak mudah. Sebab peserta mandiri harus melunasi tunggakannya lebih dulu, baru bisa diakomodir menjadi peserta KIS,” kata Ni’ma Mokoagow menambahkan jika pihaknya akan membantu pemindahan tersebut semampu pemerintah daerah. “Kami harus menerima bukti perlunasan dari tunggakan dari BPJS, baru bisa didaftarkan menjadi peserta KIS ditanggung Pemeritah Daerah Boltim,” ujarnya.
Kuota yang ditanggung mengunakan APBD Kabupaten Boltim sebanyak 22 ribu dengan anggaran per tahun Rp6 miliar rupiah. “dari 22 ribu KIS yang sudah dicetak sebanyak 20 ribu sisanya disimpan untuk anak-anak yang baru lahir,” tambah Ni’ma.
Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Rudi Malah mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meringankan derita warga dengan diterbitkannya Kartu Indonesia Sehat (KIS). Hingga kini KIS ditanggung APBD 22. 288 dan APBN 27.353. “Kami berupaya semua warga kurang mampu di Boltim, terakomodir oleh KIS baik APBD maupun APBN,” Ia menambahkan, memang hingga kini, masih ada kendala yang dihadapi BPJS dan Dinas Sosial yakni ketidak cocokan Nomor Induk Kewarganegaraan (NIK),” ujar Malah.
(mg4)