BOLMONG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus memberikan dukungan terhadap putra-putri dari Bolmong yang akan bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Dukungan tersebut semakin terlihat jelas setelah melakukan kunjungan ke Kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Utara (Sulut) di Manado pada Kamis (6/10).
Sulhan Manggabarani selaku Wakil Ketua DPRD Bolmong yang juga anggota Komisi III mengatakan, dukungan terhadap pembiayaan ini merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan amanat UUD Nomor 18 tahun 2017.
“Kami mendukung untuk penganggaran pelatihan pendidikan dan skil bagi CPMI asal Bolmong meski baru sangat terbatas,” ujarnya.
Penganggaran untuk calon PMI asal Bolmong berdasarkan juga amanat UUD Nomor 18 Tahun 2017 untuk tahun anggaran tahun 2023.
Sulhan meyakini dengan adanya pembiayaan ini, putra-putri Bolmong akan tergerak untuk bekerja ke luar negeri.
“Apalagi ke Jepang sedang membutuhkan tenaga kerja. Apabila mereka berhasil bekerja, akan banyak sekali manfaatnya baik bagi pekerja migran, keluarganya, dan pastinya daerah juga akan lebih sejahtera,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BP2MI Sulut, Hendra Makalalag mengaku bersyukur atas dukungan DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) untuk penganggaran terkait pelatihan bagi calon PMI asal Bolmong.
“Setelah menerima kunjungan kerja Komisi III, tentu ini sangat melegakan,” ucapnya.
Hendra menuturkan, TA 2022 ini Pemkab Bolmong lewat dukungan DPRD sudah menganggarkan dana lewat APBD untuk pelatihan bagi 50 CPMI asal Bolmong.
Hal itu setelah penandatangan kerjasama antara BP2MI Pusat dengan Pemkab Bolmong beberapa waktu lalu.
“Pada kunjungan Komisi III hari ini, kembali mendapat dukungan anggaran untuk tahun 2023 mendatang terkait pelatihan CMPI,” terangnya.
Hendra menuturkan peluang kerja di luar negeri sangat terbuka lebar. Dengan penganggaran yang dilakukan pemerintah daerah bersama DPRD, menunjukan bukti keseriusan pemerintah terhadap anak-anak daerah untuk kerja di luar negeri.
Hendra berujar, terdapat 56 negara yang membuka peluang penempatan bagi warga Indonesia.
Selain itu, penempatan ke luar negeri juga menjawab masalah pengangguran di Indonesia khususnya di Kabupaten Bolmong.
“Penempatan ke luar negeri bisa menekan angka pengangguran yang saat ini tinggi. Terlebih pasca masa Pandemi COVID 19,” katanya.
“Jadi kunjungan dari Komisi III DPRD Bolaang Mongondow hari ini tentunya hal yang sangat menggembirakan bagi kami. Karena para wakil rakyat kita ini telah menyatakan dukungannya untuk pembiayaan pelatihan bahasa dan skill untuk CPMI Bolmong ,” pungkasnya. (Adv)