Lensa.News, BOLTIM — Berdebat soal pelantikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Anggota Legislatif dari Partai Gerindra. Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar ambil alih sidang Paripuran Istimewa Pengambilan Sumpah/Janji Anggota DPRD atas Pergantian Antar Waktu (PAW) 2 Anggota legislatif (Aleg) jabatan 2014-2019.
Hal itu dilakukan karena tangkis saran dan masukan dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan Ketua DPRD Boltim Marshaole Mamonto, yang memaksakan untuk mengikutsertakan satu nama lagi dari Partai Gerindra dianggapnya keliru padahal masalah tidak bisa dilantiknya Aleg PAW dari Gerindra dikarenakan masalah internal partai. “Jangan berlaga pilon, padahal sudah paham bahwa SK Gerindra belum jelas atau Bodong tapi mau dipaksakan,” ujar Sehan yang juga ketua DPW PAN Sulut.
Menurut Bupati apa yanv sudah dilakukan Ketua DPRD sudah benar dengan mengelar pelantikan untuk dua SK PAW, dan menunggu proses 1 PAW lagi untuk dilakukan pelantikan berikut. “Jika ini dipaksakan, saya akan mengambil abstein. Karena saya tidak pernah menerima nama lain selain dua nama yang harusnya dilantik hari ini.
Bupati juga menggingatkan agar lembaga terhormat DPRD tidak melakukan lompatan-lompatan yang bisa menjerumuskan pihak lain, misalnya Bupati Boltim dan Ketua Dewan. “Tidak ada aturan yang mengatur seperti itu, seharusnya lembaga ini yang memoertanyakan apakah proses PAW sudah dilakukan sesuai prosedural atau belum, kami kira Apa yang dilakukan Ketua Dewan dan lembaga terhormat DPRD sudah benar dan sesuai prosedur,” tegasnya.
Perdebatan berlangsung hampir satu jam itu, akhirnya dilanjutkan setelah semua menerima penjelasan daru Bupati Boltim yang dikenal sebagai Sang Motivator ini. Pukul 17.55 dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. (Mg4).