KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) RI, Kamis (19/11), melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Pada Kunker itu, Kemen PPPA, sekaligus menggelar sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Sejak Dini.
Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA, Vennetia R Danes, serta beberapa perwakilan Kemen PPPA memberikan materi pada sosialisasi itu.
Vennitia mengajak para audince menjadi agent of change atau agen perubahan dalam upaya menghapus KDRT.
“Mari ajak anak menjadi tegas tapi tidak keras. Tidak memaki anak dengan kata-kata kasar, memberikan pengertian yang baik. Karena kalau anak terbiasa dengan kekerasan, saat besar kecenderungan ia melakukan hal yang sama sangat besar,” katanya.
Di tempat yang sama, Sekda Bolmong Tahlis Gallang, mewakili Bupati Yasti mengungkapkan, banyak kasus KDRT di Bolmong yang luput.
“Yang diketahui hanya sedikit, tapi lebih banyak kasus KDRT yang tidak terekspose karena tidak dilaporkan,” ungkap Sekda.
Dibanding lima tahun lalu, kata Sekda, laporan kasus KDRT di Bolmong mengalami peningkatan.
“Bukan berarti ada peningkatan kasus, melainkan karena keberanian untuk melaporkan KDRT semakin meningkat. Tentunya tak lepas dari kinerja Dinas PPPA, yang terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan hak anak,” katanya.
Di kegiatan itu, Kemen PPPA turut memberikan bantuan berupa mesin jahit untuk perempuan dan anak yang terdampak musibah banjir di Kabupaten Bolmong dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) pada beberapa waktu lalu.
Sosialisasi itu tutur dihadiri, Kepala Dinas PPPA Bolmong Farida Mooduto dan jajaran perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekda Bolsel Marzanzius A Ohy dan Kepala Dinas PP-PA Bolsel, Suhartini Damo. (Advetorial/irw/vil)