KOTAMOBAGU-Pisang merupakan jenis tumbuhan yang dapat ditemui hampir di seluruh pulau di Indonesia. Buah yang memiliki manfaat baik untuk tubuh ini, selain dapat dikonsumsi langsung, bisa juga dibuat menjadi berbagai jenis olahan, seperti keripik pisang misalnya.
Salah satu yang menekuni usaha pembuatan keripik pisang ini yaitu Sri Indayani atau akrab disapa Mama Vita, warga Kelurahan Molinow, Kecamatan Kotamobagu Barat.
Menariknya, usaha yang telah ditekuninya kurang lebih lima tahun, selain sudah memiliki dua varian rasa seperti rasa balado dan original, juga tidak menggunakan bahan pengawet.
“Ada dua rasa keripik yang saya jual, rasa balado dan original. Tetap renyah meski tidak pakai bahan pengawet,” katanya.
Menurut pengakuan ibu dua anak ini, proses pembuatan kripik pisang masih menggunakan alat seadanya, sehingga masih perlu waktu sampai dua hari untuk produksi.
“Dalam sekali produksi itu kita menghabiskan 20 tandan pisang, dan dalam seminggu bisa tiga kali produksi. Pisang yang digunakan ada pisang goroho dan pisang sepatu,” ujarnya.
Sri menjual keripik pisang olahannya di pasar, seputaran rumah, serta warung-warung yang sudah menjadi konsumen tetap.
“Harga per lusin Rp 10 ribu dengan isi 13 bungkus. Keripik ini bisa bertahan sampai dua minggu,” katanya.(And)