Lensa.news, KOTAMOBAGU – Saat pengambil sampel darah melalui Rapit Test beberapa waktu lalu, sebanyak 34 pedagang dan karyawan toko yang ada di Pasar Serasi dan 23 Maret Kota Kotamobagu dinyatakan reaktif.
Dengan adanya puluhan pedagang dan sejumlah pemilik toko yang hasilnya reaktif, Pemkot Kotamobagu melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM berencana menyampaikan pemberitahuan untuk sementara waktu bahwa yang bersangkutan agar tidak melakukan aktifitas di pasar dan toko, Rabu (03/06).
Hal ini dikatakan oleh Kepala Disperdakop-UKM, Herman Aray. Menurutnya sejak awal mereka yang reaktif tidak berjualan. “Harusnya memang mereka yang sudah reaktif itu tidak berjualan sampail keluar hasil Swab Test. Kami menerima informasi bahwa masih ada yang berjualan, hari ini kami akan turun melakukan pengawasan,”Kata Aray.
Pihaknya pun sudah mencarikan solusi bagi pedagang dan pemilik toko yang tidak bisa beraktifitas sampai keluar hasil Swab. “Solusinya mereka yang reaktif bisa digantikan oleh orang lain. Misalnya keluarga, anak, suami atau istri. Mari kita sama sama menghentikan penyebaran Covid-19, sehingga Kotamobagu bisa terbebas dari pandemic,”Harap Aray.
Sebelumnya melalui Konferensi Pers pada Selasa (02/06) kemarin, juru bicara Covid-19 Pemkot Kotamobagu, dr Tanty Korompot menyampaikan sebanyak 63 orang masih menunggu hasil Swab Test “Untuk Kotamobagu ada 63 orang yang menunggu hasil Swab, dan memang untuk hasilnya membutuhkan waktu karena ada dua kali pemeriksaan. Apa lagi saat ini untuk Sulut ada sekitar 5000 an sampel yang menunggu untuk di uji,”Beber Tanty. (RED)