Lensa.News, KOTAMOBAGU – Sudah dua hari Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, belum menempati rumah dinas, setelah dilakukan prosesi adat, Rabu (3/10/2018). Hal ini disebabkan, karena sejumlah aset di rumah dinas Walikota Kotamobagu, diduga hilang. Menyikapi hal tersebut, Pemkot Kotamobagu langsung mengambil sikap soal hilangnya sejumlah aset ke mantan Wakil Walikota Jainuddin Damopolii.
“Tadi pemkot sudah menyampaikan ke pihak Jainuddin terkait sejumlah aset yang hilang,” kata Sekretaris Kota (Sekot) Kotamobagu, Adnan Massinae, kepada sejumlah awak media, Kamis (4/10/2018).
Sekot menegaskan, kehilangan sejumlah aset di rudis wawali itu sudah masuk kategori korupsi. Apalagi kata sekkot, dari hasil hitungan pemkot, nilai barang-barang yang hilang mencapai Rp800 juta lebih.
“Memang saya baca di media kemarin, pak jainuddin sudah memberikan pernyataan akan mengganti barang-barang yang hilang. Tapi tak semudah itu untuk mengganti aset hilang, ada prosedurnya,” jelas Sekkot.
Lanjutnya, proses pengembalian aset harus melalui audit, apakah audit internal atau eksternal melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Harus dicocokkan dengan registrasi. Barang yang dikembalikan harus sama dengan barang yang hilang, tidak bisa ditukar dengan barang lain. Dan pemerintah kota tak sembarang akan menerima, sebelum selesai audit. Intinya harus menunggu hasil audit,” tegas Sekkot.
Mantan Wakil Walikota Kotamobagu, Jainuddin Damopolii, saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima berita acara soal hasil pemeriksaan aset di rudis wawali. “Iya tadi sudah disampaikan pemkot ke saya,” aku Jainuddin.
Namun kata Jainuddin, kehilangan aset di rudis wawali belum tentu pihaknya yang menghilangkan atau mengambil.
“Saya sudah suruh kroscek ke bagian umum barang-barang apa yang hilang. Jika ada barang yang hilang, akan dicek ke orang-orang saya apakah mereka membawanya. Jika mereka membawanya, akan diganti,” ujar Jainuddin.
Jainuddin juga mengungkapkan, nilai aset yang mencapai 800 juta lebih itu tak semua ada di rudis wawali. “Aset-aset yang ada di rudis hanya yang ada di daftar, dan tak sebesar nilai 800 juta lebih. Sebelumnya ada beberapa aset saya kembalikan ke bagian umum karena saya tidak suka,” ungkapnya. (guf)