Lensa.News, KOTAMOBAGU – Pandai besi, Warga Desa Poyowa Besar, Kecamatan Kotamobagu Selatan, jadi salah satu pengrajin parang untuk peralatan kebun.
Pria paruh baya yang dikenal dengan nama Muktar Andu (61), sudah puluhan tahun menjalankan profesinya itu, memanfaatkan keahlian dalam mengolah besi menjadi peralatan yang bermanfaat untuk para petani kebun.
Muktar mampu membuat peralatan pertanian sampai sebanyak Empat buah dalam sehari.
“Sudah hampir 40 tahun profesi ini saya tekuni. Yah Syukurlah pendapatannya cukup buat kebutuhan keluarga meski peralatannya masih cukup sederhana,” kata Muktar.
Dalam proses pembuatan parang atau alat pertanian tersebut, tak memerlukan banyak modal, Muktar hanya cukup membeli arang tempurung dan besi per yang terbuat dari baja. Sedangkan untuk proses tidak memerlukan waktu yang panjang.
“Arang itu saya beli Rp4000,- per Kilogramnya, sehari itu bisa habis sekitar 50 Kilogram untuk pembuatan 4 sampai 5 buah parang. Biasanya, besi baja tersebut di potong terbih dahulu, kemudian dipanaskan sampai merah , dengan cara dibakar kemudian ditempa menggunakan palu besar hingga terbentuk model parang ataupun pisau, kemudian masuk pada prises sepuh untuk membuat bilahnya menjadi tajam dan bisa digunakan,” jelasnya
Menurutnya, tempat pembuatan parang miliknya tersebut sudah dikenal di Kotamobagu, sehingga orang yang datang memesan tidak hanya dari dalam tetapi ada juga dari luar kotamobagu, untuk harganya pun berfariasi.
“Harga yang paling murah itu 20 Ribu, sedengkan yang paling mahal itu 200 ribu, semuanya sudah dalam bentuk parang beserta sarung yang diukir sesuai permintaan pemesan. Sudah cukuplah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehari-hari,” kata Bapak Empat anak ini.
Muktar yang juga berprofesi sebagai petani mengaku, pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Kotamobagu untuk mengembangkan usahanya.
“Waktu itu sekitar tiga tahun lalu pernah mendapat bantuan dari Dinas Sosial dan Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Bantuannya dalam bentuk uang senilai Empat Juta Rupiah, itu saya manfaatkan untuk pembuatan bangunannya dan pembelian alat-alat seperti blower dan gurinda,” terangnya
Meski begitu, Ia masih mengeluhkan peralatan yang menurutnya masih kurang baik untuk pengembangan usahanya. Untuk itu, Muktar berharap pemerintah kembali memberikan bantuan untuk pengembangan usahanya.
“Kendalanya juga pasti dipenggunaan listrik yang cukup besar, dan beberapa peralatan yang kurang maksimal. Tentunya untuk mengembangkan usaha ini perlu modal yang tidak sedikit, sehingga saya berharap pemerintah kembali memberikan bantuan untuk usaha ini,” tutup Muktar
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Herman Aray mengatakan, pihaknya bakal melakukan pendataan kembali Usaha Kecil Menengah yang ada di Kotamobagu.
“Pendataan tersebut guna mengetahui jumlah UKM yang direncanakan akan diberikan bantuan, saat ini kita masih dalam proses pendataan kembali. Akan kita usahakan semua UKM bisa dapat bantuan dari Pemkot Kotamobagu,” pungkasnya.(*)
(Iqhbal)