Lensa.News, HUKRIM – Gadis cilik warga Desa Pontodon Timur, Kecamatan Kotamobagu Utara ditemukan tewas meninggal dunia siang tadi sekira pukul 11.00 Wita di jalan wisata pertanian. Rabu (18/12).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari salah satu warga Desa Pontodon Timur kepada sejumlah awak media yang tidak ingin disebutkan namanya ini menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa korban inisial NK (3) putri dari pasangan suami istri yaitu Erik korompot dan Wani Pobela yang ditemukan pada kubangan air di jalan perkebunan wisata pertanian tersebut.
Dia menjelaskan bahwa diduga korban tergelincir saat akan pergi untuk buang air di lokasi kubangan air tersebut, menurutnya korban ditemukan mengapung dengan kondisi tidak bernyawa oleh salah satu warga desa setempat.
“Korban diduga terpeleset saat ditemukan sudah mengapung di kubangan air tersebut” ungkap warga yang enggan menyebutkan namanya.
Upaya keluarga untuk menyelamatkan korban berkahir sia-sia, sesampainya di Rumah Sakit, menurutnya pihak dokter menjelaskan bahwa korban telah meninggal 3 jam yang lalu.
“Saat dibawa ke Rumah Sakit, dokter menjelaskan bahwa korban telah meninggal 3 j yang lalu,” ungkapnya
Sangadi Pontodon Timur, Rolia Dondo saat dikonfirmasi oleh media Via telepon seluler mengakui belum mengetahui kejadian tersebut, karena sedang berada di Jakarta.
“Langsung saja ke ibu sek saya lagi di Jakarta sekarang (Ada kita di jalanan ini.. di Jakarta jalan-jalan, ibu sek jo, kita ada di Jakarta kita nintau, hubungi ibu sek jo Dia di Kampung itu),” percakapan Sangadi Pontodon Timur Via telepon dengan sejumlah awak media.
Terpisah Sekretaris Desa Pontodon Timur Savista Managin, saat dikonfirmasi mengaku sudah melaporkan kejadian itu kepada Ibu Sangadi.
“Kejadian ini sudah disampaikan kepada Ibu sangadi, bahkan Keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian itu, ini merupakan sebuah musibah” menurutnya.
Untuk kronologi kejadiannya saya belum tau pasti, pihak kepolisian siang tadi sempat datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta Keluarga untuk mengotopsi korban, namun pihak keluarga menolak dan sudah mengikhlaskan.
“Dari pihak Kepolisian juga sudah datang untuk mengecek TKP, dan menyarankan untuk mengotopsi mayat korban, namun pihak keluarga menolak dan sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, itu adalah sebuah sebab akibat” ungkapnya.
Sesuai pantauan awak media di TKP, saluran air yang menyebabkan meninggalnya bocah tersebut tidak jauh dari belakang rumah orang tua korban. Terpantau air tidak mengalir akibat gorong-gorong diduga ambruk dan materialnya menutupi lubang saluran air, sehingga terdapat seperti kubangan atau kolam air dengan kedalaman kurang lebih sekira ukuran paha orang dewasa.
Diinformasikan korban di makamkan sekira pukul 16.00 Wita sore tadi.(*)
(Iqhbal)