Lensa.News, KOTAMOBAGU– Kota Kotamobagu memiliki beragam potensi wisata. Salah
satunya adalah potensi wisata budaya. Dari didapat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar), ada delapan objek wisata budaya yang salah satunya adalah Makam Raja Abo Tadohe.
Makam raja yang berlokasi di Bukit Kansil Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, itu menjadi salah satu potensi wisata yang jika dikembangkan bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jika ini (Makam Raja Abo Tadohe) jika digarap maksimal, saya yakin bisa mendatangkan pendapatan untuk daerah. Selain itu juga bisa menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi,” kata Lurah Upai, Ridwan Mokoagaow.
Ia mengungkapkan, akses jalan menuju makam tersebut sudah dibangun. Hal yang perlu dilakukan katanya hanya penataan di sekitar lokasi.
“Tinggal ditata lagi. Kalau dibuat sedemikian rupa, pasti bisa menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Apalagi kita Bolaang Mongondow Raya ini masih banyak ingin tahu soal keberadaan makam-makam raja,” ungkapnya.
Ia mengakui, pihaknya sudah pernah mengusulkan penataan makam tersebut melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) namun belum juga terealisasi.
“Sudah tiga kali kita usulkan, tapi mungkin karena terkendala anggaran sehingga belum ada realisasinya,” sebutnya.
Kepala Disparbud, Agung Adati, mengatakan pihaknya sudah mendata semua objek wisata yang tersebar di Kota Kotamobagu, termasuk Makam Raja Abo Tadohe.
“Ada 25 objek wisata, dan itu sudah kita masukkan ke dalam Ripparda (Rencana Induk Pengembangan Potensi Daerah). Tapi untuk pengembangannya kita lakukan secara bertahap,” katanya.
Selain Makam Raja Abo Tadohe, potensi wisata budaya lainnya adalah Rumah Adat Bobakidan dan Patung Bogani di Kelurahan Kotobangon, Makam Raja DC Manoppo di Kelurahan Matali, Makam Raja Datoe Binangkang di Desa Poyowa Besar I, serta Rumah Adat Khas Bolmong yang ada di Kelurahan Molinow dan Desa Kopandakan I. (guf)