Lensa.News, KOTAMOBAGU– Pemanfaatan lahan kering terhadap sumber penyediaan bahan baku olahan rumah tangga atau Industri rumah tangga saat ini menjadi program prioritas Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Kotamobagu di tahun 2019 mendatang.
Kepala DKP Kotamobagu, Nurachim Mokoginta, mengatakan ketersediaan bahan baku pangan olahan rumah tangga seperti kacang goyang dan keripik pisang sangat minim.
“Artinya kami melirik ke rumah tangga yang menghasilkan pangan olahan seperti kacang goyang dan kerepek pisang. Nah, kami fikir itu mereka datangkan bahan bakunya dari mana, padahal untuk lahan kering di wilayah Kotamobagu masih tersedia,” katanya, Selasa (30/10/2018).
Untuk memanfaatkan itu, pihaknya bakal memfasilitasi penanaman di lahan kering tersebut.
“Bagaimana kami memanfaatkan itu, tentunya harus ada kolaborasi antara petani kacang misalnya dan industri kacang goyang atau pembuat pangan olahan rumah tangga itu, nantinya akan kami fasilitasi penanaman kacangnya,” ujarnya.
Dengan begitu lanjutnya, para pelaku industri itu tidak perlu lagi memesan bahan baku dari luar Kotamobagu.
“Antara petani dan penghasil olahan rumah tangga ini akan kami fasilitasi dan berikan dana untuk penanaman kacang, kalau sudah panen maka harus dijual ke rumah tangga penghasil olahan tersebut,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya, juga melirik sumber pangan alternatif, dimana tidak hanya beras yang menjadi makanan pokok yang mengandung karbohidrat, namun juga ada ubi kayu sebagai penggantinya.
“Nah, itu juga yang akan kami garap dan sudah di programkan di tahun depan. Mudah-mudahan tidak ada efisiensi sehingga bisa terlaksana,” pungkasnya. (gufran)