Lensa.News, KOTAMOBAGU — Belasan mahasiswa yang berasal dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bolaang Mongondow Raya tiba di Kantor DPRD KK (08/10) dalam rangka melakukan demo penolakan UU Cipta Kerja.
“Kami hadir di tempat ini untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Kami minta agar suara kami didengarkan oleh orang-orang yang berada di dalam sana,” teriak Mira, Ketua Kohati Bolmong melalui megaphone.
Dengan pengawalan ketat dari Kepolisian Polres Kotamobagu, Kodim 1303 BM dan Satuan Polisi Pamong Praja, seluruh mahasiswa di escort ke dalam gedung DPRD KK. Di dalam gedung telah menunggu sebagian anggota dewan, Meiddy Makalalag, Syarif Mokodongan, Anugrah Begie Chandra Gobel, Haris Mongilong, Regi Manoppo, Abas Limbalo, Suryadi Baso, Dani Ikbal Mokoginta, Yosi Samad, Eka Mashoeri, Fitri Tungkagi, Feiba Tumundo, Fachrian Mokodompit, dan Win Ponuntul.
“Sebagai wakil rakyat, kami mengapresiasi seluruh aspirasi yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa. Oleh karena itu, berikan kami waktu untuk membahas bersama perihal surat yang ditujukan kepada kami,” jawab Syarif Mokodongan, mencoba setenang mungkin agar tensi antara mahasiswa dan para anggota legislatif tak naik. Meiddy Makalalag juga selaku ketua dewan, berulang kali mengingatkan para mahasiswa agar “berdiskusi”, bukan saling adu argumen. Hingga selesai, tampak seluruh mahasiswa HMI tenang tak mengacau dalam ruangan DPRD KK, aksi demo terasa seperti ajang diskusi.
(Chong)