Lensa.News,KOTAMOBAGU — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu mencatat sebanyak 492 Warga Kotamobagu terserang DBD selang Empat Tahun terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Ahmad Yani Umar melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Vonny Kawuwung menyebut, penyakit DBD yang paling banyak menyerang warga terjadi pada 2016 lalu.
“Paling banyak itu terjadi di 2016 dimana ada 224 warga yang terserang DBD. Sedangkan pada 2017 hanya 45 orang, kemudian meningkat di 2018 sebanyak 120 orang dan pada tahun ini terdata sebanyak 103 orang,” ungkap Vonny, Rabu (11/09/2019).
DBD juga kata Dia, paling sering terjadi pada musim penghujan. Sebab, perkembangan jentik pada musim tersebut sangat cepat dan menyerang warga sekitar.
“Biasanya musim hujan itu paling banyak yang menderita DBD. Namun tidak juga menutup kemungkinan di musim kemarau ini, sehingga masyarakat kami minta tetap menjaga kebersihan lingkungan baik hujan atau kemarau, karena DBD ini bisa menyerang kapan saja,” terangnya
Ancaman penyakit ini tentu terus menjadi perhatian serius Pemkot Kotamobagu. Salah upaya yang dilakukan untuk mengatisipasi adanya penyakit menular tersebut yakni dengan menggiatkan masyarakat membersihkan lingkungan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Kalau fogging itu bukan solusi, tetapi dengan membersihkan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk adalah solusi untuk menghindari penyakit tersebut,” pungkasnya.
(Ikbal)