Lensa.News, KOTAMOBAGU — Berawal dari rutinitas membuat annual-goals, Bella, sapaan akrab Andi Benazir Daeng Pawewang akhirnya bisa meraup profit yang cukup besar per bulannya.
“Awal mula karena kebiasaan setiap awal tahun selalu buat goals selain itu jiwa sales juga dari kecil so terasah, suka jualan apa aja waktu SD dari kertas file sampe snack bolu.
Singkat cerita, pas pembukaan tahun 2016 salah satu goalsnya mo suka bekeng bisnis sendiri. Kenapa? Karena sering termotivasi lihat teman-teman sekitar di kampus semangat mengurusi bisnis mereka sendiri yang akhirnya mereka sudah bisa mandiri finansial sedini mungkin sekaligus bisa menciptakan lapangan kerja ke orang-orang yg membutuhkan pekerjaan. Akhirnya terpacu dari situ. Tapi di 2016 ternyata belum bisa punya brand sendiri masih mulai reseller jilbab dulu, kurang lebih 8 bulan berjalan, sembari belajar membaca pasar sekaligus belajar cari tahu tentang grade kain. 2017 mulai belajar tentang investasi yang akhirnya banyak membahas juga tentang bisnis, akhirnya 2018 goals utama itu berani ambil langkah untuk hadirkan brand fashion sendiri. Kenapa pilih special hijab dan outer? berhubung karena diri sendiri pake jilbab dan paling malas kalo bakudapa deng jilbab yang susah mo ator akhirnya berusaha menghadirkan solusi di bisnis sandiri dengan menghadirkan jilbab yang bahannya mudah mo bentuk, dan diusahakan nyaman mo pake. Nah untuk outer karena sama juga, diri sendiri suka skali jaga pake outer dan liat harga market tuh suka banting-bantingan harga tapi kulitas juga kurang bagus hijabens hadir untuk memberikan solusi harga outer terjangkau dengan jahitan yang rapi karena jahitan produk hijabens bukan jahitan konveksi tapi pake jahitan standar butik,” jelasnya pada sesi Question and Answer bersama tim redaksi Lensa.news Jumat (02/10/2020) di kediaman Bella.
Ditanya mengenai modal awal dan income bulanan, Bella menjawab dia bisa meraup nett profit (keuntungan bersih) sekitar Rp. 4.000.000-6.000.000 dari modal awal Rp. 1.000.000. Modal awalnya pun diambilnya dari tabungan pribadi.
Redaksi bertanya lebih detail, apakah tujuan awal dimulainya bisnis ini adalah untuk mendapatkan profit bulanan ataukah jangka panjang, dan Bella menjawab keduanya.
Karena menurut Bella, profit bulanan itu bisa mencerminkan bagaimana bisnis kita kedepan nanti, dan berhubung 2017 dia mulai belajar investasi makanya berusaha menempatkan bisnis yang sedang running, bukan hanya sehari dua hari mati, tapi berpegang juga untuk jangka panjang. Intinya adalah konsistensi, ujarnya, karena kedepan nanti, dia ingin bisnisnya ini bisa bermanfaat ke orang-orang sekitar.
Terlebih khusus, dia melihat angka pengangguran di Kotamobagu lumayan tinggi. Makanya profit bulanan harus fokus, tujuan jangka panjang juga harus fokus.
Namanya bisnis tentu ada kendala. Kendala terbesar sejak pertama Bella memulai bisnis Hijabens adalah keadaan market.
“Target market utama Hijabens di Sulawesi Utara khususnya Kotamobagu, sedangkan produksinya full di Jakarta, suka kendala di pengiriman. Banyak permintaan disini (Kotamobagu) tapi beberapa keberatan dengan ongkir. Nah, sekarang lagi trial and error coba cari formula yang pas untuk diterapin,” ujar Bella pada tim redaksi Lensa.news.
Terakhir, tim redaksi penasaran apakah Bella berencana untuk melakukan expansi. Mungkin membuat studio di bangunan yang terpisah dari rumah.
“Ada, harusnya expansi tahun ini tapi karena pandemi masih tahan dulu karena income hijabens juga agak menurun dikit. Jadi alihin fokus dulu ke cashflow biar tetap aman,” jawabnya ramah.
So, mari guys, check instagramnya di @hijabens.co!
(Chong)