Lensa.News, KOTAMOBAGU – Dugaan pemerasan oleh sejumlah oknum yang mengaku wartawan marak di Kota Kotamobagu.
Para Kepala Sekolah pun tak luput dari sasaran empuk pemerasan para oknum tersebut. Kejadian itu pun mendapat kecaman dari organisasi wartawan di Kotamobagu.
Ketua Komunitas Wartawan Kotamobagu (Kawan Kota) Khano Tontolawa mengatakan, dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum wartawan gadungan adalah bentuk tindakan kejahatan.
Ia mengimbau, agar Kepala Sekolah, pejabat pemerintah, swasta hingga masyarakat Kotamobagu dapat barhati-hati dengan modus dijalankan para oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.
“Jika ada yang didatangi oknum yang mengaku wartawan dan meminta uang, maka segera mungkin untuk melaporkan hal itu ke pihak Kepolisian,” imbau Khano.
Khano menjelaskan, seorang wartawan yang berintegritas adalah wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik dengan mengedepankan kode etik.
“Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik dengan baik dan benar, sedangkan Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan maupun visual,” tutur Khano menjelaskan.
“Namun jika ada oknum yang kerjanya memeras dengan berbagai modus untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, maka jelas mereka bukan seorang wartawan,” sambungnya.
Sepak terjang wartawan abal- abal lanjut Khano, bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. Terlebih lagi bagi seseorang yang memiliki jabatan, mereka kewalahan menghadapi pasukan pemburu amplop tersebut.
“Wartawan memperalat pers untuk mendapat uang. Golongan ini membuat penerbitan pers menjadi alat pemeras narasumber,” tukasnya.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak khusunya Kepolisian untuk mengusut kasus dugaan pemerasan dengan mengatasnamakan wartawan.(*)