Bus Rapid Transit (BRT) bantuan Kementerian Perhubungan RI.
Lensa.News, KOTAMOBAGU – Belum dimulainya pembangunan shelter (Halte Bus) di Kotamobagu menjadi kendala dalam pengoperasian lima unit Bus Rapid Transit (BRT) bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Dinas Perhubungan (Dishub) Kotamobagu sebagai instansi terkait, masih menunggu pembangunan shelter yang hingga kini belum juga dimulai pekerjaannya.
“Ada 22 shelter yang akan dibangun. Pemenang tender sudah ada, tinggal menunggu pekerjaannya,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Hisam Paputungan.
Ia mengungkapkan, shelter yang akan dibangun terdiri dari dua koridor, koridor pertama melewati lima kelurahan yakni, Kelurahan Mongkonai Barat, Mongkonai Induk, Mongondow, Matali dan Kelurahan Pobundayan. Sedangkan koridor kedua melintasi Kelurahan Mongondow, Mogolaing, Kotamobagu, Kotobangon (jalur dua) dan Kelurahan Matali.
“Kita rencanakan bangun tiga koridor, tapi untuk sekarang ini dua koridor dulu. Sudah ada lima bus yang siap beroperasi dan tinggal menunggu shelter tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkannya, kehadiran lima unit BRT tersebut bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memilih angkutan umum. “Sekarang ini masyarakat mengandalkan bentor. Setelah bus ini beroperasi, maka ada pilihan lain bagi masyarakat,” tambahnya.(Guf)