Lensa.News, KOTAMOBAGU– Linda (29) Warga Kelurahan Mongkonai Kecamatan Kotamobagu Barat masih eksis menjalankan bisnis kuliner jenis klapertart yang sudah Tiga tahun ia geluti.
Kedai Klapertart Kotamobagu miliknya sudah mempunyai pasar luas. Sehingga tidak heran dalam sebulan ia mampu meraup jutaan rupiah dari bisnisnya tersebut.
Menurut Linda, memiliki tugas utama sebagai ibu rumah tangga tidak menutup peluangnya untuk bisa sukses menjadi pengusaha kue basah. Meski persaingan cukup keras, namun usaha yang Ia rintis sejak 2016 lalu, tetap mendatangkan keuntungan yang cukup besar.
“Sejak Enam bulan pertama masih kurang, namun ketika usaha ini mulai dikenal luas, maka permintaan pun sudah banyak, ada juga yang pesanan. Yah, syukur per bulannya bisa sampai 15 juta rupiah,” ujar Ibu satu anak ini, Senin (26/08/2018).
Setiap hari, Mama Galang panggilan akrabnya memproduksi kue Klapertaart sebanya 180 bak yang dipacking sesuai harga jual. Untuk pasarannya pun sudah sampai luar daerah kotamobagu dan Sulut.
“Ada yang di Pakc dengan harga tujuh ribu itu yang paling murang hingga packingan yang Rp 120 ribu yang paling mahal sesuai ukurannya. Kalau penjualannya paling banyak dibawa di Bali ada juga di Bandung dan Manado, itu biasanya sudah ada yang memesan,” kata Linda
Kue yang berbahan pokok Kelapa muda, susu, keju dan coklat ini juga memakan waktu dalam pembuatannya. “Proses pembuatannya cukup memakan waktu yang lama, bisa sampai 8 hingga 12 jam,” lanjut Linda
Ia juga mengaku pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun bantuan itu dalam bentuk kelompok. Sehingga Ia keluar dari kelompok itu kemudian mengembangkan usahanya sendiri. Meski bagitu, Linda berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperluas usaha kulinernya.
“Waktu itu memang ada bantuan dari pemerintah, tapi itu alat alat yang dipakai dalam bentuk kelompok. Nah sehingga saya kembangkan sendiri usaha ini, tentunya saya berharap pemerintah dapat mendorong usaha ini dengan memberikan bantuan untuk mempeluas wilayah dagang,” harap linda (alf)