Lensa.news, KOTAMOBAGU — Selain memacu dan memotivasi inovasi dan kreativitas, lomba Innovative Goverment Award (IGA) Kotamobagu 2020 juga bertujuan mendorong arah penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah demi tercapainya tujuan Kotamobagu sebagai Kota Jasa dan Perdagangan berbasis kebudayaan lokal menuju masyarakat sejahtera dan berdaya saing.
Hal ini disampaikan Assisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotamobagu Drs. Gunawan Damopolii, saat membuka kembali tahapan penilaian IGA Kotamobagu 2020 yang diselenggarakan secara virtual dengan 42 inovator peserta lomba, baik dari instansi pemerintah maupun lembaga lainnya, Senin (22/06).
Ia pun berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan peran institusi pemerintah dan lembaga lainnya dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (IPTEKIN) di daerah demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera (innovation for welfare). “Karena kegiatan bertepatan dengan pandemi Covid-19, panitia terpaksa melakukan sesi presentasi dengan menyesuaikan protokoler kesehatan tatanan normal baru produktif dan aman covid-19, dengan melalui zoom meeting (ZM),” ujar Damopolii.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kotamobagu melalui Kabid Penelitihan dan Pengembangan, Muhammad Fahmi S.E, menambahkan, selain kategori perangkat daerah lomba juga terbuka untuk kategori umum.
“Keseluruhan peserta berjumlah 42 inovator yang terdiri dari kategori perangkat daerah berjumlah 20 dan kategori umum sebanyak 22 inovator,” imbuhnya.
Adapun juri IGA 2020 Kotamobagu masing-masing DR. Harie Saksono M.Si, sebagai Peneliti Madya Bidang Bisnis dan Managemen (Badan Peneliti dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri), Helda Tirajoh S.H, M.H, sebagai Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Sulut, dan Dr Magdalena Wullur S.E, M.M akademisi sekaligus dosen Universitas Sam Ratulangi. (Tr01)