Lensa.News, KOTAMOBAGU — Dengan proses sambung pucuk atau grafting, Pemuda Tani Mongkonai raup keuntungan dengan bisnis penjualan bibit kakao.
Seperti yang dilakukan Farid Potabuga. Dengan melakukan sambung pucuk, Ia mampu meraup keuntungan lebih. Menurutnya, mayoritas petani cenderung pragmatis dengan membeli bibit yang sudah siap tanam.
“Jadi ada sebagian petani sekarang yang tinggal menyediakan lahan kemudian bibitnya dibeli. Nah, kami disini menyediakan itu terutama bibit kakao,” ujar Farid, Kamis (26/09).
Ia mengatakan, tanaman Kakao saat ini tengah populer ditengah masyarakat khususnya petani. Sehingga tidak heran banyak yang melirik ini sebagai komoditas andalan yang mampu mendatangkan keuntungan.
“Saya disini sebagai penyedia, harganya paling tinggi Rp 20 Ribu per bibit yang sudah disambung pucuk. Kualitasnya baik dan potensi hasil bisa 100 persen tergantung perawatannya,” terang Farid
Dengan begitu, dia berharap para masyarakat petani mampu memanfaatkan lahan pertanian sebagai wadah untuk menggarap sejumlah komoditas terutama kakao.
“Dengan Bisnis ini, diharapkan petani mampu memanfaatkannya terutama bibit kakao sebagai tanaman unggulan mayorotas petani kotamobagu,” tutupnya.
(Ikbal)