Lensa.News,KOTAMOBAGU — Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) merupakan sebuah memontum untuk membangun kembali kesadaran kolektif terhadap persoalan sampah. Hal itu sebagaimana dikatakan Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan saat memimpin apel Korpri dan peringatan HPSN tahun 2019, Senin (25/2/2019) di lapangan Boki Hotinimbang Kotamobagu.
“Hal ini penting dan akan menentukan kualitas kesehatan masyarakat dan juga akan berpengaruh terhadap kualitas dari sumber daya manusia yang ada di daerah ini,” kata Nayodo.
Lanjut Nayodo, dalam rangka menangani sampah di Kota Kotamobagu, sehingga Pemerintah Kota telah menerbitkan Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 25 Tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis dan Pemkot telah mengeluarkan surat edaran pengurangan sampah plastik di Kotamobagu sebagai acuan dan pedoman bagi pemerintah, masyarakat, serta dunia usaha dalam menangani permasalahan sampah.
“Perwako dan surat edaran tentang kebijakan dan strategi daerah dalam pengolahan sampah rumah tangga maupun pengurangan sampah plastik diwilayah Kotamobagu juga dalam rangka untuk mendukung kebijakan dan strategi nasional. Sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang kebijakan strategi nasional tentang pengolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga serta tentunya sebagai upaya dalam rangka untuk mendukung indonesia bersih yang telah dicanangkan pemerintah pusat pada beberapa waktu yang lalu,” jelas Wawali Nayodo.
Pun, sehubungan dengan peringatan HPSN 2019, Nayodo menghimbau sekaligus mengajak kepada seluruh masyarakat dan dunia usaha di Kotamobagu, untuk terus membangun kepedulian serta kesadaran akan pentingnya penanganan sampah di Kotamobagu.
“Mari kita terus membangun kepedulian serta kesadaran akan pentingnya penanganan sampah di daerah ini, mulai dengan cara membudayakan 3R atau, Reuce, Reduce dan Recycle dalam rangka mengurangi volume sampah didaerah ini, serta menjadikan budaya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Nayodo.
Disamping itu, Wawali juga mengajak seluruh elemen untuk bersinergi dalam pengolahan serta penanganan masalah sampah. “Mulai dari lingkungan kita masing-masing. Sehingga, Inshaa Allah target pengurangan sampah sebesar 30 persen serta target pengolahan sampah sebesar 70 persen, sebagaimana yang telah menjadi target nasional pemerintah pusat pada tahun 2025 nanti akan terwujud di Kotamobagu,” pungkas Nayodo.
(Tri)