Lensa.News, KOTAMOBAGU – Pemerintah Desa (Pemdes) Moyag Tampoan memaksimalkan potensi pertanian di desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini disampaikan Sangadi Moyag Tampoan, Halidun Tunggil.
Menurutnya, mayoritas masyarakat di desanya berporfesi sebagai petani. Oleh karena itu, sektor pertanian menjadi salah satu prioritas yang akan dikembangkan lewat BUMDes. “Di Desa Moyag Tampoan ada petani jagung, padi, kelapa dan lainnya. Ini akan kita kembangkan dengan memberi kemudahan bagi petani untuk mendapatkan pupuk maupun alat-alat pertanian. Itu akan kita siapkan lewat BUMDes,” katanya.
Ia mengungkapkan, modal usaha pada BUMDes direncanakan sebesar Rp350 juta. Anggaran tersebut diperuntukkan pada pengadaan pupuk, alat-alat pertanian dan kebutuhan petani lainnya dan selanjutnya akan dijual kembali ke petani. “Jadi semua kebutuhan petani kita siapkan lewat BUMDes. Nanti petani membelinya dengan harga murah. Itu tentu akan memudahkan petani,” ungkapnya.
Selain sektor pertanian, Pemdes Moyag Tampoan juga mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di desa. “Usaha kecil seperti kantor, bengkel motor dan lainnya juga akan kita akomodir. Nanti kita akan rapat dengan para pelaku usaha itu, kalau mereka mau nanti kita kembangkan bersama lewat BUMDes,” ujarnya.
Pada kegiatan Bursa Inovasi Desa, Wakil Walikota Nayodo Koerniawan, mendorong semua pemerintah desa untuk memanfaatkan Dandes dengan baik dan sesuai peruntukkannya. Selain kegiatan pembangunan, pemberdayaan masyarakat lewat BUMDes juga harus dilaksanakan.
“Banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan di desa. Itu juga penting. Tapi kegiatan lain yang harus menjadi prioritas adalah yang memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi desa,”ujar Nayodo. (guf)