Lensa.News, KOTAMOBAGU- Penyaluran Gas Elpiji di Kota Kotamobagu terus diawasi. Itu dilakukan guna mengantisipasi tejadinya penampungan yang menyebabkan terjadinya kelangkahan tabung gas tersebut.
“Kami terus lakukan monitoring terkait penyakuran gas elpiji ke tiap-tiap pangkalan. Guna mencegah terjadinya kelangkahan gas tersebut,” ungkap Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan, Alfian Hassan, Selasa (28/08/2019).
Menurutnya, beberapa waktu lalu terjadi kelangkahan disebabkan karena adanya gangguan yang terjadi di Kalimantan.
“Itu sangat berpengaruh di Kotamobagu. Namun ini sudah stabil dan kami terus lakukan monitoring dan pengawasan terhadap penyaluran tersebut agar masyarakat bisa mudah mendapatkan kebutuhan mereka termasuk gas ini,” ujar Hassan
Sememtara itu, Kasubag Perekonomian dan SDA
Novalia S Jaman menambahkan, dari 275 pangkalan LPG di Kotamobagu, terdapat Dua Agen yang menyalurkan LPG ke pangkalan tersebut. “Diantaranya PT Gemilang dengan menyuplay tabung LPG ke 189 pangkalan, dan PT Mangimbali Abadi dengan jumlah 86 pangkalan LPG,” ujarnya
Lanjut Dia, setiap pangkalan akan disuplay sesuai ketentuan agen. Yang pasti kata Novalia, kuota yang disalurkan ke setiap pangkalan sudah memenuhi kebutuhan masyarakat kotamobagu.
“Kalau PT Gemilang itu per hari bisa menyalurkan sebanyak 4.480 tabung LPG per hari ke 189 pangkalan itu. Nah, kalau PT Mangimbali Abadi itu ada sebanyak 2.240 tabung LPH ke 86 pangkalan. Itu sudah sesui kebutuhan masyarakat Kota Kotamobagu,” terangnya
Jadi menurutnya, jika ada kelangkahan LPG bersubsidi bisa saja lambat dari agen atau pertamina, karena proses pengisiannya memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, Dia menegaskan jika ada penampungan makan pangkalan akan siberikan sanksi berupa pencabutan izin.
“Kami sebagai monitoring jika ada laporan dari masyarakat kalau langkah kami langsung turun lapangan. Kalau memang ada penampungan pasti ada sanksi pencabutan izin dari pihak pertamina,” tegasnya (alf)