Lensa.News, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) terus mendorong pengembangan tanaman kopi organik di Kota Kotamobagu. Selain telah menyiapkan lahan, Pemkot juga intens melakukan sosialisasi maupun pelatihan kepada para petani terkait cara budidaya tanaman tersebut dengan baik dan benar.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Ramjan Mokoginta, mengatakan pelatihan kepada para petani merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan kopi organik.
“Kita sudah turun di Desa Bilalang I dan Bilalang II. Petani di sana kita beri pelatihan soal cara menanam dan merawat kopi organik dengan tidak menggunakan bahan atau pupuk kimia,” katanya.
Ia mengungkapkan, tanaman yang tumbuh secara alami lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh dan berkembang menggunakan pupuk berbahan kimia.
“Banyak petani kita yang saat ini sudah kecanduan menggunakan pestisida atau pupuk berbahan kimia pada tanaman. Padahal itu tak memberikan jaminan kualitas tumbuhan. Sehingga itu kita terus mendorong agar petani tidak tergantung pada pupuk berbahan kimia,” ujarnya.
Ditambahkannya, pihaknya berencana memberikan sertifikat bagi petani yang tanaman kopinya tak menggunakan pupuk berbahan kimia. “Sertifikat itu akan mempertegas bahwa proses tanam dan perawatan kopi tak menggunakan bahan kimia. Dengan begitu, petani bisa dengan mudah memasarkan hasil pertaniannya, termasuk bisa ekspor ke luar negeri,” tambahnya. (guf)