Lensa.News Kotamobagu – Mewakili Walikota Kotamobagu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotamobagu, Drs Gunawan Damopolii menghadiri sekaligus membuka dialog perlindungan sosial yang dirangkaikan dengan wisuda pendidikan kader Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) di aula Kantor Walikota Kotamobagu, Selasa (11/20).
Kegiatan tersebut, merupakan kegiatan yang diinisiasi Yayasan Pekka Kota Kotamobagu dengan mengambil tema memperkuat suara dan pengaruh komunitas perempuan kepala keluarga dalam sistem perlindungan sosial.
Gunawan dalam sambutannya menyambut baik dibentuknya organisasi tersebut di Kota Kotamobagu. “Mewakili pemerintah tentunya menyambut baik organisasi Pekka ini terbentuk di Kota Kotamobagu, yang nantinya dalam aktifitas secara organisasi tentunya akan bersinergi dengan instansi terkait pemerintah,” ujar Damopolii.
Dikatakannya, sesuai kodrat yang telah diatur, tentu ada perbedaan antara laki dan perempuan, sehingga dalam konteks pemberdayaan perempuan ada batasan yang mengatur.“Nah disinilah fungsi kegiatan ini dilaksanakan, dalam konteks pemberdayaan hanya dalam batas tertentu, jadi tidak semua bisa dilakukan kaum perempuan, agar peran dan fungsi masing-masing bisa berjalan selaras,” ujarnya.
Meski demikian lanjutnya, seiring perkembangan zaman tentunya peran perempuan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. “Kalaupun perempuan yang lebih mampu kenapa tidak? karena melihat perempuan zaman sekarang sudah banyak yang mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Peran perempuan sangat memiliki pengaruh besar bagi keberlangsungan hidup manusia di muka bumi. Dan perlu dipahami bahwa tuntutan untuk disetarakan adalah bukan persoalan pengalihan tugas dan tanggung jawabnya, tapi memberikan ruang bagi perempuan untuk mendapatkan hak, hak bersekolah, hak mengasah potensi dalam diri dan lain-lain tanpa mengurangi nilai dan prinsip keperempuanannya. Perempuan adalah memantaskan dirinya, intelektual, akan tetapi berupaya bekerjasama dengan kaum laki-laki agar bisa saling memahami dan mengerti, sehingga dengan demikian tidak menelantarkan urusan domestik demi kepentingan publik. Perempuan juga mahluk yang begitu dibutuhkan untuk mempersiapkan kelahiran generasi-generasi emas dan memperbaiki nasib-nasib kaum perempuan yang ‘awam’ agar peka dalam ranah sosial, politik, ekonomi, budaya. Dan dari organisasi-organisasi inilah adalah langkah awal untuk membuka ruang tersebut.” Tutupnya.
(Mira)