KOTAMOBAGU—Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu menggelat rapat pengendalian inflasi yang berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota Kotamobagu, Senin (4/11).
Pj Wali Kota Kotamobagu Abdullah Mokoginta mengatakan, fokus utama pada pertemuan itu adalah merumuskan langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang hari besar keagamaan, serta menindaklanjuti arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
“Kita perlu mengambil langkah konkret dalam menekan laju inflasi, mulai dari pelaksanaan Gerakan Pasar Murah hingga memastikan ketersediaan komoditas penting seperti bawang, rica, dan tomat (barito). Jika situasi mendesak, opsi mendatangkan pasokan dari luar daerah akan kita pertimbangkan,” katanya.
Ia juga mengapresiasi penurunan angka inflasi di Kotamobagu yang masih terkendali, meski mengingatkan semua pihak agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga.
“Saya berharap TPID terus memantau pergerakan harga di pasar dan mengambil langkah preventif untuk menjaga stabilitas ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotamobagu, Syamsuddin, mengungkapkan pencapaian positif Kotamobagu dalam pengendalian inflasi.
“Secara month-to-month, inflasi kita mendekati 0,03% dan year-on-year tercatat 3,18%, turun dari sebelumnya 4,06%. Ini menjadikan Kotamobagu kota dengan pengendalian inflasi terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Turut hadir Sekretaris Daerah Sofyan Mokoginta, Kepala BPS, para Asisten, dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, yang berkomitmen untuk mengawal stabilitas ekonomi daerah.