Lensa.News, KOTAMOBAGU – Area perkebunan Mobalang Desa Poyowa Besar, sangat cocok untuk pengembangan tanaman kopi. Hal ini sesuai hasil penelitian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember bersama Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) dan Dinas Pertanian, beberapa hari lalu.
Menurut Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Kotamobagu, Fenti Miftah, Puslitkoka sudah turun ke perkebunan Mobalang untuk meneliti kualitas tanah serta iklim di area perkebunan tersebut. Hasilnya, tanah di area perkebunan Mobalang yang berjenis podsolik merah-kuning dengan solum tanah kurang dari dalam kurang lebih dari 15 centi meter, topografi berbukit dengan kemiringan antara 8 hingga 45 persen dan elevasi 250 hingga 980 mdpl, dinilai cocok untuk pengembangan tanaman kopi. “Dilihat dari kualitas tanah serta iklimya, lokasi itu cocok. Tapi penelitian yang dilakukan Puslitkoka itu baru sekadar tahapan pengumpulan data dan pengambilan sample tanah,” katanya.
Setelah mengunjungi dua area perkebunan itu, ia mengungkapkan Puslitkoka membawa sample tanah untuk dibawa ke Jember dan selanjutnya akan dipetakan wilayah yang cocok untuk pengembangan tanaman kopi dan jenisnya. “Setelah ini Puslitkoka akan memetakan daerah atau wilayah yang memiliki potensi dan cocok untuk pengembangan kopi,” ujarnya.
Selain mengunjungi perkebunan Mobalang, dua orang tenaga ahli yang didatangkan Puslikoka itu juga mengunjungi perkebunan Mobonod Kelurahan Mongkonai-Molinow. Area perkebunan itu dinilai cocok untuk pengembangan kakao. “Lokasi itu (Perkebunan Mobonod) sudah direkomendasikan untuk pengembangan tanaman kakao. Jenis tanahnya subur sehingga menunjang untuk pengembangannya,” kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian, Ramjan Mokoginta. (Guf)