Lensa.News, KOTAMOBAGU – Penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran lewat pertamini mulai menjamur di Kota Kotamobagu. Ada yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun secara perorangan.
Novita (35), salah satu pemilik pertamini di Kelurahan Gogagoman, mengakui keuntungan yang didapat dari penjualan BBM cukup lumayan. Dalam sepekan katanya penjualan BBM mencapai hingga 260 liter. “Kalau per hari rata-rata 30 sampai 40 liter yang terjual. Keuntungannya cukup lumayan,” katanya.
Ia mengungkapkan, dirinya mendapatkan stok BBM dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). “Untuk harga jualnya tentu beda dengan di SPBU. Untungnya sedikit, tapi lumayan,” ungkapnya.
Ia mengakui, dirinya menjalani bisnis itu sudah lebih dari satu bulan. Dalam kurun waktu itu katanya nyaris tak kendala yang ditemui. “Kalau kendala hanya pada antrian di SPBU saja. Tapi semuanya harus dihadapi, karena begitu resiko menjalankan usaha,” sebutnya.
Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang), Alfian Hasan, mengatakan pihaknya pihaknya akan terus mengawasi penjualan BBM baik melalui SPBU ataupun lewat pertamini. “Pengawasan terus kita lakukan, jangan sampai terjadi penimbunan. Payung hukumnya seperti apa, kemudian apakah ini diperobolehkan atau tidak, itu yang sedang kita cari tahu. Kita juga tak bisa langsung melarangnya, karena ini masih baru kemudian berkaitan dengan usaha masyarakat. Pada intinya tetap kita melakukan pengawasan,” katanya. (guf)