Lensa.News, KOTAMOBAGU – Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kotamobagu, Sahaya Mokoginta, menghadiri undangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB) RI, dalam rangka penyampaian rincian penetapan kebutuhan formasi PNS dan persiapan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan pemerintahan daerah tahun 2018. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Birawa Assembly Hall, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).
Dikonfirmasi lensa.news, Sahaya mengatakan, bahwa dalam perekrutan CPNS tahun 2018, juga akan dibuka untuk formasi K2 bagi mereka yang tercatat ikut dalam seleksi tahun 2014 khusus tenaga kesehatan dan guru.
“Untuk tenaga kesehatan hanya berstatus dokter spesialis, dokter gigi, dan para medis lainnya. Serta untuk guru, dan status K2 tercatat di data base BKN, dan pernah mengikuti seleksi CPNS terakhir, serta batas umur maksimal 35 tahun. Bahkan untuk K2, mereka harus menunjukan kartu ujian ketika itu,” kata Sahaya, mewakili Pemkot Kotamobagu dalam kegiatan tersebut, Kamis (6/9/2018).
Sahaya juga mengungkapkan, pada rekrutmen nanti, juga dibuka formasi disiplin ilmu apa saja bagi mereka yg memperoleh nilai cumlaude. Sementara untuk kuota CPNS, KemenPAN-RB belum memberikan.
“Nanti diumumkan secara serentak, karena masih ada permasalahan di beberapa daerah yang harus diselesaikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, penetapan formasi CPNS 2018, baru 82 daerah yang sudah ditetapkan formasi.
“Untuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) belum ada daerah kabupaten/kota yang dapat formasi. Nanti diumumkan secara bertahap dalam tahun ini, sebelum pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018,” tambahnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kotamobagu sebelumnya sudah mengajukan penambahan 851 kuota CPNS untuk tahun ini, dengan rincian 500 tenaga guru, 301 tenaga kesehatan dan 50 tenaga teknis tertentu.
Sahaya berharap, kuota CPNS yang diusulkan bisa disetujui semua. Sebab, jumlah yang diusulkan itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. (guf)