SMP Negeri 1 Kotamobagu.
Lensa.News, KOTAMOBAGU– Wacana Presiden Joko Widodo dalam menerapkan sistem belajar 8 jam sehari atau Full Day School, mulai dilakukan SMP Negeri 1 Kotamobagu.
Menurut Kepala SMPN 1 Kotamobagu, Hendra Mokoagow, S.Pd, penerapan sistem belajar 8 jam dalam sehari atau lima hari dalam seminggu, sudah mendapat persetujuan dari seluruh orang tua siswa.
“Hari ini mulai diterapkan. Alhamdulillah sistem Full Day School ini diterima oleh siswa maupun orang tua siswa,” ujar Hendra, Rabu (1/8/2018).
Lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu. “Sudah menyurat pemberitahuan tentang teknis pelaksanaan full day school ini. Kemudian juga sudah dikoordinasikan dengan kepala dinas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Full Day School hanya bagi sekolah yang ingin menerapkannya. Hal itu bukan menjadi suatu kewajiban setiap sekolah untuk melaksanakan program tersebut.
“Tergantung sekolah. Jika ingin menerapkan program ini, maka tidak masalah, begitu juga sebaliknya. Namun kita sesuaikan juga dengan kondisi siswa dan sekolah,” ujarnya.
Ditambahkannya, program Full Day School di SMP Negeri 1 Kotamobagu, baru memasuki tahap uji coba. Jika hal tersebut maksimal dalam peningkatan mutu pendidikan, maka akan terus berkelanjutan.
“Semoga tidak ada kendala. Untuk jadwal dalam full day school, siswa masuk pukul 07.15 dan keluar pada pukul 15.00 wita. Mereka akan diberikan dua kali waktu istirahat,” katanya.
“Waktu 8 jam belajar itu hanya pada hari Senin hingga Kamis. Hari Jumat waktu belajar tetap seperti sebelumnya, yakni hanya sampai pukul 11.00 wita. Jadi, siswa akan dapat libur dua hari, dan bisa dimanfaatkan untuk belajar di rumah dan bisa untuk waktu berkumpul bersama keluarga,” pungkasnya. (guf)