Lensa.News, KOTAMOBAGU– Satuan Polisi Pamong Praja (SatpolPP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) mencatat sebanyak 58 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Kotamobagu selama Tiga Tahun terakhir.
Pada 2017, merupakan jumlah kasus kebakaran terbanyak dimana terdapat 25 bangunan permanen hangus dimakan api. Dari jumlah itu, kerugiannya mencapai 1,3 miliar.
Kasus yang sama juga terjadi di sepanjang tahun 2018, yakni 15 kasus kebakaran di Kotamobagu. Beruntung, jumlah tersebut tidak memakan korban jiwa, namun kerugian yang dialami mencapai hingga Rp 1,7 Miliar. Sedangkan pada 2019, terjadi Enam kasus kebakaran yang menghanguskan pulahan bangunan permanen.
Itu menandakan, bahwa kasus Kebakaran masih rentan terjadi di kawasan perumahan dan pemukiman padat. Apalagi, Kotamobagu kerap dilanda musim kemarau, sehingga Masyarakat diminta waspada dan lebih berhati-hati terhadap bencana tersebut.
“Yang paling dominan itu wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat. Disitu pemukimannya padat penduduk dan padat pemukiman sehingga paling berpotensi menimbulkan kebakaran,” ujar Kepala Bidang Damkar Erwin Sugeha
Untuk itu, Erwin mengimbau agar masyarakat selalu memperhatikan kondisi rumah yang ditinggalkan. “Kalau mau keluar rumah, di perhatikan colokan kabel dipastikan harus off, konvor harus di pastikan mati. Sehingga tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Karena faktor penyebab kejadian paling dominan kebakaran bersumber disitu,” imbuhnya
Dirinya menambahkan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk mengurangi kasus kebakaran di Kota Kotamobagu. Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan penanganan kebakaran dini kepada masyarakat. (alf)