Editor: Sumantri Ismail
Lensa,POLITIK – Setelah ditetapkannya nomor urut Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu periode 2018 – 2023,oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu, Selasa (13/2/18) kemarin, tentu membuat tensi perpolitikan meningkat. Bukan hanya itu, lawan kandidat yang telah diprediksi tidak bisa lolos karena ada sedikit probelamtika, ternyata lolos pasca ditetapkannya nomor urut. Hal ini bakal membuat dinamika politik bakal memanas.
Untuk meredam serta menekan tensi panasnya dinamika perpolitikkan yang terjadi, paling utama itu adalah komitmen bersama dari semua elemen yang ada untuk menciptakan Pilkada yang aman dan damai. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka kepada Lensa.news, Rabu, (14/2/18).
“Paling utama adalah komitmen bersama tentang Pemilukada aman dan damai sebagai harga mati. Untuk itu semua elemen dari elit politik, kandidat, tim sukses dan lainnya menjaga para pendukung serta simpatisannya untuk menjaga etika politik,” kata Tumbelaka.
Lanjutnya, begitu juga dengan penyelenggara Pemilukada harus bersikap netral dan profesional. “Penyelenggara harus netral. Jangan berpihak hanya ke satu kandidat pasangan calon saja, agar tercipta politik yang profesional,” ujarnya.
Untuk keamanan perpolitikan di medis sosial yang sekarang ini kerap memanas, Tumbelaka mengatakan, hal tersebut sudah diantisipasi oleh pihak Kepolisian. “Soal ketertiban media sosial sudah diantisipasi pihak Kepolisian dengan tim khusus yang berpatroli di dunia maya,” ujar Alumni Mahasiswa UGM itu. (tri)