Editor: Sumantri Ismail
Lensa,POLITIK — Pertarungan di setiap Pilkada tentu merupakan pertatungan antar Partai Politik (Parpol). Dimana setiap Parpol menentukan siapa yang bakal diusung untuk menjadi kandidat yang bakal bertarung nanti.
Sering kita jumpai di setiap Pilkada, ada Parpol yang tidak mengusung kadernya sendiri untuk maju sebagai kandidat di Pilkada. Contohnya saja, Partai Amanat Nasional (PAN). Di Pilwako Kotamobagu, salah satu kader yang merupakan Ketua DPD PAN Kotamobagu yakni Janiduin Damopolii tidak diusung oleh DPP PAN untuk maju di Pilwako.
Menanggapi hal ini, menurut pengamat politik Provinsi Sulut Taufik Tumbelaka, Parpol yang sejati itu, tetap akan mengusung kadernya. Agar fungsi parpol berhasil.
“Sejatinya sebuah Parpol itu, jika di Pilkada nanti akan mengusung kader-kader partai yang menyatakan maju dalam Pilkada. Karena, hal ini berkaitan dengan 4 fungsi Parpol yakni, Komunikasi Politik, Sosialisasi Politik, Rekrutmen dan Manajemen Konflik,” kata Tumbelaka ketika dihubungi Lensa.news.
Dikatakan pula Tumbelaka, maksud dari point ke 3 fungsi Parpol yakni rekrutmen, adalah mencari kader-kader terbaik dan membina agar menjadi kader andalan.
“Ini semacam seleksi kepemimpinan, maka jika 1 Parpol tidak mengusung kader sendiri, dapat dikatakan fungsi rekrutmen dari parpol dianggap gagal,” tukasnya. (Tri)