Lensa.News, KOTAMOBAGU – Pemalangan atau penyegelan ruangan rektorat dan ruangan kampus Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) oleh puluhan mahasiswa pada Selasa (27/11/2018) pekan lalu, mengakibatkan proses perkuliahan di perguruan tinggi tersebut tak berjalan dengan baik. Alasan pemalangan kampus oleh mahasiswa tersebut, dikarenakan pihak rektorat tidak merespon dan memenuhi tuntutan mereka.
Melihat proses perkuliahan sudah tidak berjalan dengan baik, Pemkot Kotamobagu mengambil tindakan untuk melakukan pembukaan segel dengan melibatkan Satpol PP dan pihak Polres Kotamobagu serta meminta pihak Rektorat untuk membuka diri kepada mahasiswa untuk mencapai solusi terkait tuntutan mereka.
“Langkah Pemkot melakukan tindakan pembukaan segel karena gedung ini milik publik, sehingga tidak bisa dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu. Jadi, harus dibuka jangan dipalang agar proses belajar mengajar bisa terlaksana,” kata Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan saat turun langsung melihat pembukaan segel di Kampus UDK, Senin (3/12/2018).
Nayodo juga mengimbau, adapun persoalan menyangkut konflik internal di institusi UDK disarankan agar diselesaikan secara ke dalam, tanpa perlu harus saling mencegat.
“Pemerintah sangat berkepentingan dalam proses memajukan pendidikan di daerah ini. Karena salah satu indikator kemajuan satu daerah kuncinya ada pada perguruan tinggi tersebut, tanpa harus mencampuri urusan internal,” ujarnya.
Lebih lanjut Nayodo mengatakan, Rektorat dan mahasiswa perlu melakukan renkosiliasi untuk menemukan solusi dan jalan keluar terkait polemik UDK.
“Tuntutan mahasiswa begini, kemudian pernyataan Rektor juga lain. Sehingga perlu ada renkonsiliasi untuk menyatukan persepsi. Saya berkeyakinan tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan,” sarannya.
“Pemerintah tidak bisa mengintervensi terlalu jauh, tapi menyarankan agar yayasan dan rektorat cobalah membuka diri, siapa tahu persoalan ini tidak harus berujung lapor melapor ke pihak Kepolisian,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UDK, Erna Manoppo berjanji, pihak rektorat akan membuka diri dan akan bertemu dengan pihak mahasiswa.
“Kami akan bertemu dengan mahasiswa. Dan tiap hari pun akan bertemu mereka, kan proses perkuliahan sedang berjalan sebab belum libur,” katanya.
Ditanya soal laporan pihak rektorat terkait tuntutan mahasiswa, Erna mengatakan pihaknya masih akan melakukan pertemuan dengan mahasiswa untuk mencapai kesepakatan.
“Ya nanti kita lihat seperti apa. Jika sudah ada kesepakatan maka bisa saja kita akan menarik laporan tersebut,” tutupnya. (gufran)