Editor: Sumantri Ismail
Lensa.news,MANADO — Terkait dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Kota Manado, dari sekian banyaknya SMP Negeri yang ada, hanya satu Sekolah Negeri yang memiliki fasilitas Komputer untuk pelaksanaan UNBK, yakni SMP Negeri 12 Kecamatan Bunaken Kepulauan.
Hal itu sebagaiamana dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Deysie Lumowa.
“Untuk Sekolah Negeri itu hanya satu yang siap, karena fasilitasnya yang lengkap. Kecuali dari SMP Swasta yang melaksanakan UNBK Mandiri karena mereka membayar komite Sekolah,” kata Lumowa.
Minimnya fasilitas sarana dan prasarana untuk pelaksanaan UNBK di Kota Manado mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kota Manado, Richard Sualang.
Sualang mengatakan, semenjak ditetapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah, DPRD telah mengusulkan penganggaran pengadaan komputer.
“Padahal kami sudah mengusulkan untuk penganggarannya, hanya saja pihak Pemerintah Kota Manado melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) yang tidak ingin merencanakan akan ada pengadaan sarana dan prasarana UNBK. Padahal Kota Manado merupakan ibukota Sulawesi Utara,” kata Politisi PDI-Perjuangan itu.
Bahkan Sualang mengatakan, tidak adanya pengadaan komputer untuk UNBK membuat Kota Manado lebih tertinggal dari Kabupaten/Kota yang lain dalam pelaksanan UNBK.
“Ya disebelah saja yang tidak pernah ingin merencanakan itu. Akhirnya sekarang malu-maluin, Kabupaten Kota lainnya bisa lebih siap UNBK daripada Kota Manado. Sehingga untuk apa Manado ibukota sedangkan siswanya gagal teknologi,” tegas Richard Sualang.
Pun, Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado ini menyayangkan program smart city tidak didukung, sehingga dirinya menyebut pemerintah tidak mengetahui kalau pendidikan menyiapkan masa depan.
“Kita bisa ada Command Center serta big data, tetapi kalau anak tidak dibiasakan ujian komputer ngapain. Jadi semua ini hanya slogan,” terangnya. (Tri)