Lensa Hukrim– Natan Tarungan, siswa kelas 5 SD di Desa Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Dugaan sementara, bocah 12 tahun tersebut nekat menghakhiri hidupnya karena depresi.
Sonny Sondakh, salah seorang saksi mata mengatakan, pagi itu Jefri memarahi anaknya ini karena sudah tiga hari tak ke sekolah. Jefri pun ke warung, membelikan Nathan roti dan minuman, untuk membujuknya.
“Pas sampai di rumah, Nathan sudah gantung diri”, ujarnya.
Kapolsek Dumoga Timur, IPTU Niko Tulandi, saat di konfirmasi oleh awak media mengatakan, korban pertamakali ditemukan tewas tergantung di dapur kediamanya oleh Jefri Tarungan, Ayah kandung Korban. Rabu (07/02/2018) sekitar pukul 10.30 WITA.
“Korban ditemukan meninggal tergantung di tali Rafia di dapur belakang rumah. Saat kejadian memang tidak ada orang di rumah”, kata Niko.
Menurut Nico Tulandi kejadian ini, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Polisi pun memastikan Nathan murni gantung diri.
“Dia naik di bangku dan melepas pijakannya,” ujarnya.
Nathan adalah pribadi yang pendiam di sekolah. Sudah tiga hari tak sekolah, ada dugaan ia kena bully oleh teman-temannya, sehingga tak mau lagi sekolah.
“Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya dia di sekolah sering diejek teman-temannya. Dia meresa minder. Jadi dia diduga depresi karena dibully teman-temannya, sehingga mengakhiri hidupnya,” jelasnya. (udy/ren)