Lensa.News,KOTAMOBAGU — Pelayanan Rumah Sakit (RS) Kinapit Kotamobagu, Jumat (1/2/2019) kemarin mendapat keluhan dari masyarakat. Pasalnya, Nurtini Komangki, warga Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu merasa dirugikan oleh pihak Rumah Sakit dikarenakan suaminya tidak mendapat pelayanan dari para medis, padahal kondisi suaminya saat itu sangat darurat, sehingga hampir meregang nyawa.
Untungnya, Baso Galatung suami dari Nurtini ini bisa mendapatkan perawatan medis setelah dilarikan ke Rumah Sakit lain yang ada di Kotamobagu.
BACA JUGA : Pelayanan RS Kinapit Mengecewakan, Warga Kobo Kecil Nyaris Meregang Nyawa
Pihak RS Kinapit, ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa mereka bukan tidak melayani pasien, namun karena bed (tempat tidur) di ruangan UGD sudah penuh dan tidak bisa lagi menampung pasien.
Bahkan, petugas Unit Gawat Darurat (UGD) RS Kinapit juga memberitahukan kepada pasien sebelum diturunkan dari mobil bahwa RS sedang dalam keadaan penuh dan tidak ada bed yang kosong.
“Saya sudah konfirmasi kemarin ke petugas UGD. Saat itu, bed di RS dan di UGD penuh. Dan waktu itu pasien masih berada di dalam mobil bahkan belum diturunkan, perawat UGD langsung ke mobil dan memberitahukan keadaan RS sedang penuh,” kata Dr. Kristin
Pun, petugas UGD saat itu sudah menawarkan kalau pasien ingin diperiksa hanya bisa di tempat duduk.
“Disaat itu juga perawat sudah menawarkan kepada keluarga, bahwa kalau mau diperiksa hanya bisa di tempat duduk, karena bed sudah penuh dan menyarankan juga ke keluarga agar membawa pasien ke RS lain yang masih memiliki bed,” tukas Dr. Kristin.
Diketahui, pada sekitar pukul 20.00 Wita, suami Nurtini ini mengeluhkan sakit kepala, rasa tak nyaman hebat, badan dingin dan muntah-muntah, karena meminum obat dengan takaran yang tinggi.
(Tri)