BOLTIM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melakukan mediasi terkait persoalan kesalahpahaman antara Kepala Dinas Kominfo Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Khaeruddin Mamonto dengan Pendeta GMIBM Damai Moyag Tampoan Jeffry Massie yang terjadi beberapa waktu lalu.
Mediasi yang digelar di Kantor Camat Kotamobagu Timur ini, dihadiri Asisten I Pemkot Kotamobagu, Kasat Intel Polres Kotamobagu, Kapolsek Kotamobagu Utara, Camat Kotamobagu Timur, Kepala Desa, Ketua BPD serta Babinsa Desa Moyag Tampoan, Senin (06/02/2023).
Ditemui usai pertemuan, Camat Kotamobagu Timur Kori Manoppo menyampaikan, mediasi berjalan secara kekeluargaan dengan hasil kesepakatan damai dari kedua belah pihak yang berselisih paham.
“Iya, malam ini kami lakukan mediasi agar persoalan ini tidak melebar kemana-mana, karena hanya persoalan pribadi. Alhamdulillah dalam pertemuan tadi kedua belah pihak telah sepakat berdamai, olehnya kami berharap persoalan kesalahpahaman ini berakhir malam ini juga,” ujar Kori.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak membesar-besarkan kesalahpahaman yang terjadi karena telah dimediasi oleh pemerintah dan pihak keamanan.
“Kami juga telah menginstruksikan kepada Sangadi Moyag Tampoan untuk selalu menghimbau masyarakat dalam setiap acara kemasyarakatan agar tidak ada lagi yang membesar-besarkan masalah ini melalui media sosial, karena ini hanya persoalan kesalahpahaman biasa,” harapnya.
Senada, Asisten I Pemkot Kotamobagu Nasli Paputungan yang turut dalam mediasi ini juga berharap, tidak ada lagi riak-riak di luar selepas dilakukannya mediasi.
“Pertemuan tadi bersifat kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan kesalahpahaman antara Kadis Kominfo Boltim dan Pak Pendeta. Alhamdulillah telah selesai dengan baik dan kami berharap pembicaraan terkait persoalan ini selesai di tempat ini dan tidak lagi berkembang di luar,” harap Nasli.
Sementara itu, kedua belah pihak yang dimediasi baik Jeffry Massie maupun Khaerudin Mamonto sama-sama mengaku telah menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan jalan damai.
“Setelah pertemuan ini selesai kalaupun ada riak-riak maupun berita-berita yang berkembang di luar sana karena memang sudah banyak yang memainkan isu ini, tentunya bukan lagi tanggungjawab kami berdua, karena kami sudah bersepakat untuk tidak ada lagi pemberitaan yang memojokan, harapan kami hiduplah dalam damai dan suka cita bersama,” ujar Jeffry.
“Tadi kami sudah bersepakat damai terkait insiden yang terjadi minggu lalu, harapan kami berdua tidak ada lagi riak-riak dari luar. Alhamdulillah persoalan ini sudah ditengahi pemerintah dan sejumlah unsur,” ujar Khaerudin menambahkan.