Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Sutanraja Kotamobagu ini, dibuka oleh Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan, Selasa (12/7) pagi tadi.
Dalam sambutannya, Nayodo menyampaikan bahwa Kota Kotamobagu memiliki banyak destinasi wisata berupa cagar budaya yang dapat dieksplor.
Beberapa situs budaya yang unik, berupa warisan dari bekas kerajaan Bolmong sebelum bergabung dengan Republik Indonesia.
“Di Kotamobagu banyak situs budaya yang bersejarah namun usang dimakan waktu. Situs bersejarah itu rusak karena memang banyak yang terbuat dari kayu, sehingga rusak dimakan waktu,” ujar Nayodo.
Untuk itu lanjut Nayodo, SDM yang menangani Kepariwisataan dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan harus lebih kreatif dalam menarik wisatawan untuk berkunjung.
Kepala Disbudpar Kotamobagu Anki Taurina Mokoginta menambahkan, bahwa kegiatan akan berlangsung selama 3 hari.
“Pesertanya terdiri dari Dispar Provinsi, Kepala Dinas Pariwisata se Sulut dan staf pendamping. Sementara Narasumber kegiatan masing-masing Prof. Dr. Charles Ren Kesel (Akademisi/ Tim Pansus Ripparprov Sulut), Reinhard Garang (Staf Ahli Bupati Bolsel bidang Pariwisata), Minggu Gandeguai (GM Angkasa pura I) dan Kadis Henry Kaitjily, SH (Kadis Pariwisata Provinsi Sulut),” sebut Anki.
“Diharapkan dengan pelatihan ini, seluruh ASN pelaku pariwisata bisa lebih pro aktif dan kreatif dalam pemasaran pariwisata di daerah masing-masing,” sambungnya lagi.
Pembukaan pelatihan ditandai pemukulan Gong oleh Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan.
Menariknya, berbagai produk unggulan UMKM Kota Kotamobagu turut ditampilkan dalam kegiatan pelatihan ini.(And/**)