Jika di turnamen Tarkam resmi, animo penonton niscaya disyukuri panitia penyelenggara, maka sebaliknya di Silaturrahmi Cup, jika penonton meluber, muncul rasa was-was. “Bisa ditegur, malah takutnya dibubarkan,” kata Arif sembari terbahak.
KOTAMOBAGU – Silaturrahmi Cup, ajang ‘cari suar’ berhadiah minor kini memasuki edisi ke-tiga. Turnamen ini dimaksudkan untuk friendly match (pertandingan persahabatan) demi menjaga kebugaran tubuh, kekompakan pemain, dan iklim kompetisi akibat hampir setahun seluruh kompetisi liga kasta tertinggi di Indonesia –Liga1– maupun antar kampung (Tarkam) masih tidak dibolehkan oleh pihak Kepolisian RI akibat pandemi Covid-19, sekaligus silaturrahmi antar insan sepakbola, terkhusus di Kota Kotamobagu.
Di penyelenggaraan ke-tiga, tiga klub dari luar Kotamobagu, masing-masing dari Lolak, Poyuyanan, dan Dumoga memberanikan berpartisipasi.
BACA JUGA: Persin Jawara Friendly Match Silaturahmi Cup II
Promotor Silaturrahmi Cup tiga edisi, Arif Manoppo mengatakan, kendatipun tidak resmi, namun animo penonton cukup besar. Menurut Arif, sejak Silaturrami Cup I yang dilaksanakan di lapangan Aruman, Kelurahan Motoboi Kecil dan Silaturrahmi Cup II di Gelora Ambang, antusiasme masyarakat Kota Kotamobagu dan sekitar yang haus hiburan dan rindu iklim kompetisi sepakbola selalu tinggi.
Jika di turnamen Tarkam resmi, kata karyawan sebuah bank ini, animo penonton niscaya disyukuri panitia penyelenggara, maka sebaliknya di Silaturrahmi Cup, jika penonton meluber, muncul rasa was-was. “Bisa ditegur, malah takutnya dibubarkan,” kata Arif sembari terbahak.
Lajang asal kelurahan Kobo Besar ini menyontohkan, saat pertandingan antara ABG Squad Academy U-18 vs Aruman Jaya Motoboi Kecil, Sabtu (20/2) kemarin, melubernya penonton membuat dia sempat ditelpon Lurah Motoboi Kecil. Olehnya, kata Arif, untuk ‘jaga-jaga’ rencana lain disiapkan, termasuk memindahkan venue (lapangan pertandingan) ke tempat lain.
Sebetulnya Silaturrami Cup tidak terlalu berbeda dengan turnamen biasa di masa normal (non pandemi). Perangkat pertandingan, yakni wasit dan asisten wasit ada. Seragam tanding diharuskan. Aturan juga menggunakan standar yang ada. Yang berbeda adalah ketiadaan promosi pertandingan, penarikan karcis, dan –untuk Tarkam ini sebetulnya yang lebih seru—tanpa pengeras suara. Serta tentu restu dan izin, dari pihak Kepolisian RI maupun Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Kotamobagu.
Jadi, bisa dibilang, penyelenggara Silaturrahmi Cup sedikit ‘berjudi’ dan main ‘kucing-kucingan’ hingga turnamen memasuki edisi ke-tiga ini.
Silaturrahmi Cup: daftar sponsor— venue– juara dan runner-up:
Silaturrahmi Cup I: Totabuan Cita Waya (sponsor)—Lapangan Aruman, Motoboi Kecil— Buds and Friends (juara)– Gelora Boys (runner-up);
Silaturrahmi Cup II: Anugrah Begie Gobel (sponsor)—Stadion Gelora Ambang, Kotamobagu— Persin Sinindian (juara)– Gelora Boys (runner-up).
(cag)