BOLMONG — Pohon Trembesi banyak ditemui di ruas-ruas jalan di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), sebagai pohon peneduh jalan.
Bukan hanya di BMR, pohon ini juga dapat ditemui diberbagai daerah di Indonesia.
Adanya pohon ini memang membawa dampak baik bagi lingkungan. Namun, disisi lain dapat membawa petaka, khusunya pengguna jalan raya.
Bahkan, beberapa kasus kecelakaan di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) disebabkan oleh pohon ini.
Berikut Kekurangan Pohon Trembesi:
1. Trembesi merupakan fast growing species (cepat tumbuh besar).
Dengan perakaran dangkal sehingga menjalar kemana-mana dan bisa merusak pondasi bangunan bahkan mengangkat badan jalan. Penanaman Trembesi yang relatif dekat dengan sisi rumah, berpotensi untuk merusak pondasi rumah.
2. Trembesi adalah pohon yang rakus air tanah.
Trembesi memang kuat dalam menyerap air hujan atau air tanah, bukan disimpan sebagai cadangan air tanah namun untuk memenuhi kebutuhan pohonnya sendiri dengan tajuk lebarnya yang praktis membutuhkan banyak air tanah untuk pertumbuhan dari proses fotosintesis.
3. Trembesi mempunyai dahan yang cukup getas (mudah patah). Trembesi yang ditanam dibawah jaringan kabel listrik sangat mengganggu dan mengancam keselamatan bersama jika pertumbuhannya melebihi jaringan kabel di atasnya, karena sifat dahan yang mudah patah jika terkena agin kencang akan sangat berbahaya jika sampai memutuskan kabel listrik.
4.Trembesi termasuk tumbuhan yang agresif dan invasif sehingga menghambat pertumbuhan spesies lain di bawah atau di dekatnya.