KOTAMOBAGU – Walikota Kotamobagu, Tatong Bara, Rabu (2/6), menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Penanganan Stunting, yang digelar di Manado oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bappeda Sulut itu diikuti seluruh kepala daerah Provinsi Sulut.
Wakil Gubernur, Steven Kandou dalam sambutannya menyampaikan bahwa, guna mendukung program prioritas nasional dalam Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting, maka Pemerintah melalui Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Stunting melakukan Penilaian Kinerja bagi kabupaten/kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara dalam Pemaparannya yang dibawakan oleh Kepala Bappelitbangda Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, mengatakan kegiatan ini tentunya bernilai strategis karena membahas tentang upaya-upaya dalam rangka penanganan stunting di masa pandemi ini.
“Keseriusan dalam penanganan stunting oleh pemerintah kota kotamobagu dapat kita lihat pada capaian penurunan angka stunting pada tahun 2020 sebesar 4.94 persen,” tuturnya.
Diketahui, bahwa capaian penurunan angka stunting kota kotamobagu pada tahun 2019 berada pada posisi 5.32 persen. Ini artinya ada perbaikan kondisi stunting dari tahun sebelumnya sebesar 0.38 persen.
Lanjut Sofyan, penurunan stunting merupakan program prioritas, sehingga Pemerintah Kota Kotamobagu melalui badan perencanaan penelitian dan pengembangan daerah telah melaksanakan rapat konvergensi penanganan stunting yang dihadiri oleh perangkat daerah yang memiliki peran strategis lewat program kegiatan dan dilanjutkan dengan penentuan desa/kelurahan lokus penanganan stunting.
“Dalam pelaksanaan intervensi penurunan stunting pemerintah kota kotamobagu telah menerbitkan surat keputusan walikota Tentang Tim Penanganan dan Pencegahan Stunting Kota kotamobagu serta Surat Keputusan Walikota Tentang Penetapan Lokasi Khusus Desa/Kelurahan penanggulangan stunting Kota Kotamobagu,” ujarnya. (Hpg/vil)