KOTAMOBAGU – Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten/Kota dan Lintas Sektor.
Kegiatan yang digelar di Hotel Aryadhuta Manado pada Senin (10/10) pagi tersebut, dibuka langsung oleh Sekretaris Provinsi Sulut, DR. Praseno Hadi yang mewakili Wakil Gubernur Sulut, Drs. Steven O.E. Kandouw.
Sekprov dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya Rakorev ini sebagai wadah untuk menyatukan persepsi menanggulangi kemiskinan daerah.
“Seluruh daerah bersama dengan stakeholder lintas sektor, wajib menyatukan persepsi mengenai cara penanggulangan kemiskinan ini. Sehingga tujuan pemerintah yaitu percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Tahun 2024 agar segera terwujud,” ucap Praseno Hadi.
Dalam Rakorev tersebut, Nayodo selaku Ketua Tim TKPKD Kotamobagu, juga menyampaikan presentasi mengenai kondisi dan upaya penanggulangan kemiskinan di Kotamobagu.
“Angka kemiskinan di Kotamobagu pada tahun 2021 mencapai 7.560 jiwa atau 5,74 %. Memang sedikit mengalami kenaikan dibanding tahun 2020, akan tetapi angka ini masih dibawah target RPJMD-P yakni 5,91%-8, 91%. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Kotamobagu, dalam rangka mengurangi dampak kemiskinan daerah ini. Diantaranya pemkot telah menggelontorkan anggaran sebanyak 33 Milyar lebih melalui APBD, yang semuanya diperuntukkan bagi Pemberdayaan, Perlindungan serta Pelatihan dan Modal Usaha masyarakat miskin di Kotamobagu,” Jelas Nayodo.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Deputi Setwapres RI, DR. Suprayoga Hadi, Sekprov Sulut, DR. Praseno Hadi, Para Wakil Kepala Daerah Sulut, Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, dan Perwakilan-perwakilan BUMN, BUMD, LSM, Tenaga Ahli serta Kepala Bappelitbangda/Bappeda se-Sulawesi Utara.