Editor:Sumantri Ismail
Lensa,HUKRIM — Sungguh menyedihkan yang dialami Mbah Marijan (90-an). Kakek yang sudah hidup sebatang kara di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat ini, dijemput ajal di teras penginapan serasi tepatnya di kompleks terminal, Jumat (26/1/18) sekitar pukul 17.30 Wita petang.
Dari informasi yang dirangkum Lensa.news, sebelum Mbah Marijan menginggal, ia sudah menahan sakit parah.
Sekitar pukul 16.45 Wita, Iklas Mukmin (37) warga Kelurahan Gogagoman ini melihat tempat yang sering ditiduri Mbah Marijan dibersikan dua orang relawan, yang menurut kedua orang itu, Mbah Marijan sedang sakit keras dan buang kotoran dalam celana (BAB). Sehingga kedua orang itu terpanggil untuk membersihkan dan mengganti pakaian Mbah Marijan.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 17.20 Wita, Iklas dan saksi lain mendekati Mbah Marijan yanh tidur terbaring dan terdengar suara nafas yang mulai sesak dan kehilangan kesadaran dan menghembuskan nafas terkahirnya.
Melihat Mbah Marijan sudah tak bernyawa, salah satu saksi pun langsung menghubungi pihak Kepolisian untuk mengevakuasi jenazah Mbah Marijan. Pihak Kepolisian Resor Bolmong pun segara ke TKP dan melakukan identifikasi serta mengevakuasi korban ke RSUD Kotamobagu untuk do Visum pemeriksaan luar.
Diketahui, bahwa Mbah Marijan ternyata sudah pernah didata oleh Dinas Sosial Kotamobagu dan dipulangkan ke Jawa, tetapi berselang dua tahun, Mbah Marijan kembali ke Kotamobagu dna tinggal dan tidur do tempat ia meninggal dunia.
Dari keterangan warga sekitar, bahwa Mbah Marijan sudah seminggu sakit berat. “Sudah dua minggu Mbah mengalami sakit berat dan hanya terbaring di tempat ia tidur,” ujar warga Gogagoman yang tak ingin namanya di Publish.
Sementara, menurut keterangan petugas medis di RSUD Kotamobagu dr. Piter A. Kalalo, menjelaskan bahwa korban sudah meninggal sebelum sampai di rumah sakit dan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Korban meningal akibat sakit yang dideritanya. “Tidak ada tanda” kekerasan terhadap kakek itu,” kata Dokter.
Setelah dilakukan visum, Mbah Marijan pun dibawah oleh perkumpulan orang-orang Jawa yang ada di Kotamobagu untuk dilakukan pemakaman. (***)