Gorontalo – Kisah pilu dialami IG, gadis 14 tahun, warga Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara, Bone Bolango, Gorontalo. Dia menjadi korban pemerkosaan empat pemuda mabuk.
IG diperkosa empat dari lima pemuda pada perayaan tradisi ketupat di rumah temannya, Ira. Mereka secara bergantian memerkosa IG usai minum miras.
Pemerkosaan itu berawal ketika IG mengunjungi rumah Ira untuk merayakan tradisi ketupat. Saat itu waktu menunjukkan pukul 15.00 Wita. Satu per satu tamu di rumah Ira mulai pulang. Hingga tersisa IG dan Ira.
Saat itu ada lima pemuda yang di sebuah pos yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah Ira. Mereka adalah AG (23) alias Hendri, JM (24) alias Upik, AA (22) alias Agus, AM (18) alias Aldy, dan FA (18) alias Fandi.
Sejurus kemudian, Hendri bersama Upik, Agus, Aldy, dan Fandy datang menemui IG dan Ira. “Mereka datang awalnya hanya ingin ngobrol saja,” kata IG.
Beberapa saat kemudian, Ira memutuskan masuk ke dalam kamar. Sejalan hal itu, IG pamit untuk kembali ke rumah. Namun niatnya itu tak kesampaian.
Gadis berwajah bulat, berkulit sawo matang, dengan postur tubuh mungil dan berwajah manis tersebut dicegat oleh Hendri cs.
“Jangan dulu pulang, torang (kamu) bercerita dulu di sini,” ujar Hendri yang ditirukan oleh IG.
Bocah yang baru lulus SD dan akan masuk SMP itu bersikeras untuk pulang. Namun, langkah IG dihalang-halangi. Karena terhalang untuk keluar dari pintu depan rumah, IG memutuskan untuk keluar dari belakang rumah.
Hendri dan rekan-rekannya yang sudah di bawah pengaruh miras lantas mengejar IG ke arah belakang rumah. IG lantas dicegat dan disekap. Sejurus kemudian Hendri mengeluarkan kalimat ancaman.
“Torang mo tampeleng ngana kalau tidak mo badengar (kamu mau saya pukul kalau tidak mendengar),” ucap IG kepada Liputan6.com menirukan ancaman Hendri.
“Saya berusaha melawan, tapi mulut saya ditutup dan saya langsung ditarik masuk ke dalam kamar belakang rumah,” ucap remaja berjilbab itu.
IG mengaku sempat berontak. Namun, tenaga yang dimilikinya tak sebanding dengan Hendri cs. Apalagi saat itu, Hendri dan kolega sudah dalam kondisi mabuk.
“Mereka bergantian, tapi dari lima hanya empat orang saja. Si Aldy hanya berdiri berjaga-jaga di depan pintu kamar,” ujar IG dengan nada sendu.
Usai melampiaskan hasrat, Hendri rekan-rekan meninggalkan IG begitu saja. IG kemudian pulang ke rumah dengan bercucuran air mata.
“Hati saya sakit sekali, saya sangat sedih dan menangis mereka melakukan itu kepada saya,” ucap IG.
Di rumah, IG menceritakan perihal pemerkosaan itu kepada ibunya. Bagai disambar petir di siang hari, sang ibunda kaget bukan kepalang.
“Anak saya ini baru lulus SD dan akan masuk SMP,” ujar sang ibu dengan mimik wajah sedih.
Informasi lain yang diperoleh Liputan6.com, peristiwa yang dialami IG sempat dimediasi oleh pemerintah desa setempat. Hanya saja proses mediasi berjalan buntu.
Kedua belah pihak yang bersengketa tak menemukan jalan damai. Sehingga pemerkosaan tersebut dilaporkan ke Polsek Bolango Utara. Selanjutnya dari Polsek Bolango Utara laporan itu dilimpahkan ke Polres Bone Bolango.