KOTAMOBAGU – Kepindahan meteor muda Indonesia Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri ke FC Utrecht nampaknya tinggal menunggu waktu, setelah klub asal pemain eksplosif ini rela membebaskan Bagus Kahfi.
Dalam sepekan ini, berita kepindahan pemain Timnas sepakbola U-19 itu memang menghiasi pemberitaan berbagai laman berita nasional. Bagus Kahfi terikat kontrak di Barito Putra Banjarmasin hingga 2021.
Normalnya jika pindah harus ada biaya transfer. Namun FC Utrecht keberatan jika harus dalam kondisi normal –keluar biaya transfer.
Maka pembebasan kembaran Bagas Kaffa ini tentu memberikan angin segar. Jika terealisasi, dilansir detikSport, Jumat (4/12), Bagus Kahfi akan dibayar 25 ribu Euro per bulan atau Rp 430 jutaan.
Menurut Mirwan Suwaraso, perwakilan Mola TV selaku pemilik program Garuda Select –cikal bakal Timnas U-19– sekaligus mediator Bagus Kahfi ke Eropa, bayaran itu adalah jumlah yang normal di Belanda. Hal ini sesuai dengan aturan gaji minimum yang harus dibayarkan klub Belanda untuk pemain non-EU (Uni Eropa).
Namun, untuk ukuran Indonesia, gaji sebesar itu tentu terbilang fantastis. Terlebih untuk Bagus Kahfi yang usianya belum mencapai 20 tahun. Di Indonesia, pemain yang menerima pendapatan 100 juta juta perbulan saja sudah terbilang besar.
“Karena pemain non-EU wajib dikontrak dengan nilai minimal segitu. Itu peraturan liga untuk memastikan tim tidak asal merekrut pemain asing,” kata Mirwan, seperti dilansir detikSport.
Dengan risiko sebesar itu, tambahnya, jadi kemungkinan alasan FC Utrecht menuntut status Bagus Kahfi (transfer dari Barito) free (bebas biaya transfer). Mengutip data gaji pemain FC Utrecht di salarysport, gaji buat Bagus Kahfi itu memang hal yang wajar. Misalnya Issah Abass asal Ghana yang dibayar 7.100 pounds atau 7.800 Euro per pekan. Sekitar 31.200 Euro/bulan.
FC Utrecht adalah klub sepakbola Eredivisie, kasta tertinggi di liga Belanda. Itu berarti satu liga dengan “tiga besar” di Belanda –juga klub top Eropa: Ajax, PSV Eindhoven, dan Feijenoord. Pemain terkenal yang berasal dari klub itu antara lain, Wim Van Hanegem (bagian dari pasukan Oranye Belanda di Piala Dunia 1974 yang legendaris) dan Hans Van Breukelen (kiper utama juara EURO 1988 di Jerman).
Menurut rencana, Bagus Kahfi akan dikontrak 18 bulan. Lima bulan untuk pemulihan cedera –patah kaki saat memperkuat Garuda Select di Inggris sekira tujuh bulan lalu– dan saat pulih akan “dititip” ke Jong Utrecht, klub berisikan pemain U-19 ke bawah, yang berlaga di Eerste Divisie, kasta kedua di sepakbola negeri Kincir Angin itu.
Jika benar terealisasi, prospek cerah menanti sepakbola Indonesia. Sebab tempaan kompetisi ala Eropa akan makin membuat teknik dan mental pemain terasah. Selumnya Egy Maulana Fikri sudah memperkuat klub di liga Polandia dan Witan Sulaeman di liga Kroasia.
Tandem Bagus di Garuda Select Brylian Aldama juga akan direkrut klub Kroasia HNK Rijeka, dalam waktu dekat. Kabar baiknya adalah, mereka adalah pemain masa depan Indonesia, berusia di bawah 21 tahun. (cag)