JAKARTA — Legenda sepakbola Indonesia, striker Timnas PSSI era 1980-an, Ricky Yakobi menghembuskan napas terakhirnya di lapangan hijau. Dia tak sadarkan diri usai mencetak gol di laga Trofeo Medan Selection.
Ricky Yacobi meninggal pada Sabtu (21/11) pagi WIB. Dia diduga mengalami serangan jantung saat sedang bermain sepakbola bersama beberapa mantan pemain asal Medan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta Pusat.
Pria 57 tahun ini sempat mencetak gol dan melakukan selebrasi sebelum terjatuh hingga tak sadarkan diri. Mantan pemain PSMS Medan hingga Arseto Solo ini sejatinya sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun tak tertolong.
Kepergian Ricky tentu menjadi duka bagi para pecinta sepakbola Indonesia. Dia merupakan striker Timnas Indonesia pada saat pertama kali merebut medali emas SEA Games 1987.
Ricky lahir di Medan pada 12 Maret 1963. Nama aslinya adalah Ricky Yakob, namun ada satu huruf “i” ditambahkan sepulangnya dari Jepang.
Karier sepakbolanya dimulai di tanah Medan. Dia bergabung dengan PSMS Medan junior hingga naik ke tim utama setelah meraih Piala Suratin.
Berposisi sebagai striker, Ricky dikenal sangat garang. Dia kerap dijuluki Gerd Mueller (striker maut Jerman era 1970-an)-nya Indonesia dan mengandalkan kecepatan dalam bermain.
Asian Games 1986 di Korea Selatan menjadi momen top Ricky. Bertemu Uni Emirat Arab di perempatfinal Asian Games, Ricky mencetak gol Indah pada menit ke-49, meneruskan umpan Yonas Sawor dengan tendangan voli tanpa sedikit pun menyentuh tanah. Indonesia menang adu penalti 4-3.
Selepas dari Asian Games 1987, Ricky diboyong klub asal Jepang, Matsushita FC. Lirikan dari Matsushita ternyata jauh sebelumnya. Striker yang identik dengan rambut gondrong lurus ini pernah menuturkan bahwa klub itu memantaunya saat Indonesia diundang tampil di Kings Cup, Bangkok. Ada pula bertemuan Indonesia vs Jepang pada Pra-Piala Dunia atau Pra-Olimpiade di Gelora Bung Karno.
Sayang, karier Ricky tak panjang di Jepang. Setelah empat pertandingan, dia mengalami cedera cukup parah. Dia hanya bertahan satu tahun di Negeri Sakura sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air dan membela Arseto Solo lagi.
Taktkala raksasa Eropa dan Belanda, PSV Eindhoven melakukan try-out ke Indonesia, medio 1987, klub yang diperkuat pemain termahal dunia kala itu, Ruud Gullit, Timnas Indonesia ditantang di Stadion Utama Senayan (kini GBK Senayan). PSV menurunkan pemain-pemain terbaik ya, termasuk Gullit. Timnas meladeni. Permainan sangat menghibur, dan Ricky mencetak gol indah.
Ricky menutup karier di PSIS Semarang pada 1995. Kemudian setelah gantung sepatu sibuk mengurus Sekolah Sepakbola yang diberi nama SSB Ricky Yacobi.
Inilah sekilas perjalanan Ricky Yacobi. Bisa dibilang, Sang Legenda ini dijemput maut di rumahnya, lapangan hijau. Selamat jalan, legenda! (cag/detik.com)