Lensa.News,POLITIK– Kampanye Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (23/3/2019) mempunyai kesan yang tidak menyenangkan serta mengecewakan. Terutama bagi partai pendukung yakni Partai Amanat Nasional.
Bagaimana tidak, dalam kampanye tersebut, atribut dari PAN tidak diperbolehkan ada di lokasi kampanye. Bahkan kader PAN selaku ketua DPD Kota Manado didorong dari atas panggung utama.
Pun, dengan insiden kejadian ini dari pihak DPW PAN Sulut akan mengambil sikap. Hal ini sebagaimana ditegaskan Ketua DPW PAN Sulut, Sehan Salim Landjar.
Kepada awak media, Senin (25/3/2019) di hotel Sutan Raja Kotamobagu, dia mengancam akan mencabut dukungan kepada Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Sandi.
“Kami akan menemui pengurus Partai Gerindra Sulut untuk mengklarifikasi terhadap sikap mereka karena menolak kader kami memasang bendera PAN di lokasi kampanye Prabowo di Manado.
Begitu juga tindakan terhadap kader kami Bobby Daud yang di dorong-dorong dari atas panggung kampanye,” kata Landjar.
Lanjut Landjar, pihaknya akan memboikot dan mencabut dukungan untuk seluruh kegiatan Prabowo-Sandi di Sulawesi Utara.
“Kami akan melakukan rapat terkait hal ini dan akan memutuskan. Karena selaku ketua DPW mempunyai sikap,dan saya minta kepada kader-kader PAN baik DPW dan DPD untuk melakukan rapat koordinasi. Sikap saya kemungkinan akan mengarah ke pemboikotan dan masa bodoh dengan pemenangan Prabowo-Sandi. Dan kemungkinan kita akan mencabut dukungan,” jelas Landjar.
Untuk resiko atas keputusan ini, Landjar mengatakan, siap akan resiko yang diberikan DPP PAN. “Meski ada konsekuensi dari sikap ini dan resiko yang akan diberikan DPP. Kami akan menjelaskan kejadian ini, bahwa kader Gerindra di Sulut tidak bersahabat dengan PAN.
(Tri)