Lensa Politik — Pertarungan dalam memperebutkan kursi di DPR-RI pada 2019 mendatang diprediksi bakal sengit. Sejumlah politisi beken di Bolaang Mongondow Raya (BMR) khususnya Sulut, disinyalir akan bertarung dalam memperebutkan kursi ke Senayan. Salah satunya, politisi dari Partai Hanura Benny Rhamdani (Brani).
Nama Brani saat ini, kian getol dibicarakan dari berbagai kalangan bakal bertarung untuk merebut simpati rakyat guna menuju ke Senayan. Apalagi sejumlah masyarakat mendukung Brani untuk maju ke DPR RI. Seperti penuturan Tokoh Pemuda Lolayan, Abdul Nasir Ganggai,
Menurut Nasir, sosok Brani merupakan politisi muda kritis dan merkayat, sehingga layak untuk didukung ke DPR RI pada 2019 mendatang. “Dengan pertimbangan meilhat rekam jejak kiprah politik Brani yang berawal dari tiga periode Anggota DPRD Propinsi, hingga saat ini sebagai Senator DPD RI, tetap Konsisten memperjuangkan mandat politik yang diberikan oleh rakyat,” kata Nasir.
Ia menambahkan, selama duduk di DPRD Provinsi Sulut, Brani berada di barisan paling depan memperjuangkan aspirasi Rakyat. “Seperti kasus tanah di Kampung Bobo dan Kelurahan Maasing. Sejak masih berstatus Anggota DPRD Sulut, Brani memperjuangkan hak-hak rakyat,” ujarnya.
Ia menuturkan, setelah menjabat Anggota DPD RI, Brani juga tidak melupakan mandat politik masyarakat Sulut, khususnya BMR. “Saat ini beliau (Brani) masih konsisten. Walaupun ada Pilkada di Kotamobagu, Brani tidak akan bertarung,” katanya.
Ia mengaku, sejak duduk DPD RI, Brani sudah mengambil keputusan politik yang dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumulo, untuk menetapkan dan Mendorong 173 calon DOB (Daerah Otonomi Baru) pada 4 Oktober 2016 lalu. “Nah, Untuk DPD RI itu sudah menetapkan keputusan politiknya untuk mendorong pengesahan mengenai 173 usulan calon DOB. Termasuk salah satunya adalah persiapan daerah Pemekaran PROPINSI BMR,” katanya.
Dengan begitu, terangnya, rekam perjuangan politik tersebut, Sehingga Brani layak diusung oleh masyarakat Sulut ke DPR RI 2019. “Brani merupakan politisi yang sampai saat ini tetap istiqomah memperjuangan sebuah cita-cita besar oleh para pendiri bangsa. Yaitu mewujudkan kedaulatan rakyat dan tegaknya sistem atau suatu kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat,” katanya.
Sementara itu, Benny Rhamdani ketika dimintai tanggapan, belum mau berkomentar banyak. “Semua tergantung masyarakat. Namun, saat ini saya masih fokus bertugas di DPD RI. Karena ada beberapa pekerjaan yang perlu saya tuntaskan,” kata Brani yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura.
Terpisah, Pengamat Politik BMR Muhammad Jabir menerangkan, setidaknya Brani harus berjuang keras untuk maju ke DPR RI. “Jadi saya kira kalau ingin fight (bertarung) di DPR-RI, di samping figur akan dilihat latar belakang partai politik (Parpol). Apalagi, kalau partai kecil agak sulit bertarung karena di parlemen sangat terpantau kiprahnya,” katanya.
Ia menjelaskan, Brani perlu kerja maksimal untuk bisa mengalihkan pendukung dari PDI-P dan mengambil pendukung baru. “Karena saat Pak Benny maju di DPD RI, yang mendukung dirinya dari lintas partai,” ujarnya. (udy)
Editor: Budyanto Hamjah